Sabtu, 14 April 2012

Kesulitan Anak dalam Belajar Matematika

A. Kesulitan Belajar Banyak ahli yang mengemukakan pendapatnya tentang Matematika, namun sampai saat ini belum ada kesepakatan tentang definisi Matematika. Matematika berasal dari bahasa Latin manthanein atau mathema yang berarti belajar atau hal yang dipelajari. Dalam bahasa Belanda, Matematika disebut wiskunde atau ilmu pasti, yang semuanya berkaitan dengan penalaran. Sedangkan secara etimologi, Matematika berasal dari kata mathema yang berarti pengetahuan, matheis yang berarti mempelajari, dan mathein yang berarti belajar. Jadi, hakekat Matematika adalah ilmu tentang bagaimana mempelajari atau memahami pengetahuan. Namun, bagi sebagian siswa, matematika itu sulit. Kesulitan-kesulitan yg dihadapi siswa dalam belajar matematika dapat disebabkan oleh masalah karakteristik Matematika, masalah siswa, ataupun masalah guru. 1. Karakteristik Matematika Karakteristik Matematika yaitu objeknya abstrak, konsep dan prinsipnya berjenjang, dan prosedur pengerjaannya banyak memanipulasi bentuk-bentuk. Siswa memerlukan waktu dan peragaan dalam menangkap konsep yang abstrak itu. Siswa akan mengalami kesulitan dalam mempelajari konsep berikutnya, jika konsep yang sebelumnya tidak terbentuk dengan benar. 2. Masalah siswa Setiap siswa mempunyai kecepatan belajar yang berbeda-beda dan gaya belajar yang berbeda pula. Mereka mempunyai kecenderungan untuk membentuk konsep sendiri yang akhirnya membentuk miskonsepsi. Selain itu, mereka juga kurang dalam latihan mengerjakan soal-soal Matematika. 3. Masalah guru Setiap guru mempunyai persepsi sendiri tentang Matematika, hakekat belajar, dan mengajar. Mereka mempunyai gaya mengajar atau metode mengajar sendiri. Selain itu, mereka juga mempunyai keterbatasan pengetahuan dan keterampilanAdapun penyebab kesulitan siswa SD dalam menyelesaikan soal-soal Matematika dibagi menjadi dua (2) faktor, yaitu : 1. Faktor Endogen Faktor endogen adalah faktor yang datang dari dalam diri anak itu sendiri. a. Biologis Faktor penghambat biologis adalah faktor yang secara langsung berhubungan dengan jasmani anak, seperti kesehatan, cacat badan, dan sebagainya.b. Psikologi Faktor penghambat psikologi adalah faktor yang berhubungan dengan kejiwaan atau rohani yang berupa IQ, motivasi, intelegensi, perhatian, minat, bakat, dan emosi. 2. Faktor Eksogen Faktor eksogen adalah faktor yang datang dari luar maupun dalam diri anak itu sendiri. a. Faktor lingkungan keluarga Contohnya : orang tua, suasana rumah, dan keadaan sosial ekonomi. b. Faktor lingkungan sekolah Lingkungan sekolah bisa menjadi salah satu faktor yang menyebabkan hambatan dalam kegiatan belajar siswa. Faktor tersebut antara lain : (1) Interaksi guru dan siswa Guru yang kurang berinteraksi dengan siswa menyebabkan proses belajar Matematika itu kurang lancar. Siswa merasa ada jarak dengan guru, maka mereka akan sulit untuk berpartisapasi aktif kegiatan belajar Matematika. (2) Metode belajar mengajar Dalam kegiatan belajar, siswa menggunakan cara belajar yang keliru, yaitu bila besok ada ulangan barulah mereka belajar terus menerus dari siang sampai malam yang biasa disebut dengan sistem wayangan. Dalam metode pengajaran, kesalahan guru dalam pemilihan metode yang tidak tepat dalam menyampaikan materi juga dapat menyebabkan siswa sulit untuk belajar Matematika, misalnya metode ceramah. c. Faktor lingkungan masyarakat Contohnya : media massa (TV), teman bergaul, kegiatan masyarakat, dan cara hidup berkeluarga. Selain faktor endogen dan eksogen, ada dua (2) alternatif mengapa siswa tidak dapat mencapai tingkat penguasaan yang diharapkan dalam menyelesaikan soal-soal Matematika, yaitu : 1. Siswa tidak disediakan waktu yang cukup. 2. Siswa tidak menggunakan sepenuhnya waktu yang disediakan. Dengan demikian, tingkat penguasaan belajar siswa sangat tergantung kepada waktu. B. Tindakan-Tindakan yang Harus Dilakukan untuk Mengatasi Kesulitan Siswa SD dalam Belajar Matematika 1. Mempersiapkan anak didik agar sanggup menghadapi perubahan keadaan didalam kehidupan dan didalam dunia yang senantiasa berubah ini, melalui bertindak atas dasar pemikiran secara logis dan rasional, kritis dan cermat, obyektif, kreatif, dan efektif. 2. Mempersiapkan anak didik agar dapat menggunakan Matematika secara tepat di dalam kehidupan sehari-hari dan didalam mempelajari berbagai ilmu pengetahuan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar