Kembali saya harus berhadapan dengan malam. Kala semua kehidupan akan mengalami pembaringan. Kala semua keindahan akan menampakan sosok aslinya.tak terkecuali manusia sempurna yang selalu merasakan kedikdayaannya kala matahari masih menampakan diri.
Kembalinya malam yang menyeringai tiap-tiap kehidupan adalah saat-saat yang paling saya sukai. Karena hanya saat malamlah semua yang membuat saya merasa iri terlelap. Karena saat malamlah semua yang membuat saya seperti sampah yang terbuang terdiam. Entah mungkin karena mereka merasa kelelahan setelah seharian menipu saya dengan segala macam keindahan yang semu ataukah mereka merasakan saat malam tiba mereka tidak mampu berbuat apa yang mereka perbuat pada saya kala siang hari.
Entah apa alasan mereka, yang jelas saat malam adalah saat saya yang beraksi pada mereka. Mereka yang membuat saya seperti sampah dan mereka yang mebuat iri akan merasakan seperti apa yang saya rasakan. Mereka yang mengajarkan saya untuk peduli pada mereka yang tidak pernah mempedulikan saya.
Dengan segenggam asa yang telah saya susun saat saya merasakan kebodohan-kebodohan yang mereka pertunjukkan pada saya, saya akan membuat mereka mengerang kesakitan. Saya akan membuat mereka menyaksikan betapa inginnya saya menghajar wajah-wajah bodoh mereka. Namun, saat saya akan melakukan semua hal yang teah saya rencanakan itu saya merasa tak kuat melakukannya. Apa karena saya sudah terbiasa dijejali kebodohan dan kesengsaraan yang mereka ciptakan? Apa mungkin mereka telah menghipnotis saya untuk tidak membalas apa yang mereka lakukan pada saya?
Sejenak saya berpikir dan merenungi niatan yang akan saya lakukan. Namun yang hadir dalam pikiran saya hanyalah malam. Aneh.. Malam yang selalu membuat saya bersemangat untuk melakukan hal-hal yang tak bisa saya lakukan kala siang hari. Entah dari mana datangnya semangat itu, saya tak peduli. Saya hanya mempedulikan bagaimana saya bisa melawan mereka.
Saat malam benar-benar menjadi malam, keinginan saya untuk membalaspun perlahan menghilang. Saya semakin merasa aneh. Dari mana datangnya ketidakinginan itu. Padahal apa yang ingin saya lakukan hanyalah untuk menyelamatkan saya dari tindakan-tindakan bodoh dari apa yang mereka lakukan.
Begitulah kejadian malam ini. Mungkah kejadian malam ini akan terulang lagi? Dan bisakah saya menghadapi segala macam keanehan yang saya sendiri tidak mengerti akhirnya?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar