Sabtu, 21 April 2012

last update from @yelyahwilliams



[LAST UPDATE From @yelyahwilliams] "It's Friday, people. Time to get weird. But really, every day is Friday for me." - @yelyahwilliams http://pic.twitter.com/Bt3Gm5cY

Jumat, 20 April 2012

Hayley Williams Curhat tentang album ke-4 paramore

"It’s April… Honestly, I don’t believe how fast the months go by anymore. The older I get the faster time flies. The other day I was looking at my calendar from last year (which was, admittedly, a lot less full than I had hoped it would be…) and thinking of how I was dreading how slowly it might go by. I’ve never known what it’s like to be home for more than a few weeks at a time that absolutely nothing is going on. The only thing I could think about was if we could snap our fingers and make the 4th album happen so that the next time I looked up, we’d be back on a stage somewhere and not sitting around at home. But you can’t just make things like that happen. For something to be great, there has to be some kind of trial or some type of struggle that actually makes it special or valuable to you. Otherwise, anything could be easily taken for granted", curhatnya hayley

"Day dreaming" Lagu terbaru Paramore 皿 (INFO)

“Jadi tanpa menunda lama-lama, kami hendak mengumumkan bahwa produser album ke empat kami adalah Justin Meldal-Johnsen.Dan apa ya, kami juga akan mengatakan bahwa satu lagu yang telah kami rekam akan kami sebut ‘Daydreaming’,
Ini adalah sepenggalan kata yang ditulis sendiri oleh Hayley di situs resmi paramore (paramore.net). #kalau tidak salah, judulpostingannya yaitu : “Finally, An Update From Paramore” yang di unggah pada hari rabu 18 April lalu.

Satu hal yang menarik dari pernyataan Hayley adalah : “Pada beberapa bulan pertama penulisan mengalami ‘kekeringan ide' dan lebih banyak rasa kecewa ketimbang puas. Seharusnya itu menjadi menyenangkan bukan? Kami berhasil melewati titik ini hanya dengan berjuang lagi. Jadi, kalian mungkin dapat membayangkan bahwa ketika pintu air (ide-ide) ini meledak Januari lalu dan inspirasi kami mulai terisi kembali, kami menjadi lebih dari bersedia membiarkan hal itu membawa kami kemanapun. Kami telah menulis banyak lagu yang saya tak pernah pikirkan kami akan tulis. Dan kami belum selesai! Penulisan akan terus berlanjut, bahkan saat kami memasuki studio”, ungkap Hayley. (nahlo, kalau mengikut sertakan saya, pasti enggak akan kekurangan ide tuh. Hehehe :D)

So untuk semua fans Paramore dimanapun berada, bersiaplah menantikan album baru dari mereka \m/

皿Keep RIOT!

Kamis, 19 April 2012

Cara Menghilangkan Jerawat Secara Alami

1. Yang sudah tidak asing lagi yaitu Lemon/Jeruk Nipis + Air Mawar. Lemon, jeruk nipis dan buah-buah sebangsanya mengandung citric acid yang sangat kaya, dimana citric acid ini sangat baik untuk memindahkan sel-sel kulit yang mati yang bisa menyebabkan jerawat. Caranya yaitu dengan mencampurkan jus/perasan lemon dengan air mawar kemudian oleskan di wajah dan biarkan selama 10-15 menit. Setelah itu bilas dengan air hangat. Penerapan terapi ini secara rutin dan konsisten selama 15 hari akan memberikan hasil yang cukup luar biasa gunakan dan lihatlah apa yang terjadi(sudah banyak yang membuktikan, termasuk saya).

2. Putih Telur Caranya yaitu, pisahkan kuning telur dan ambil putih telurnya saja. Kocok sebentar lalu oleskan ke wajah dan diamkan selama 15 menit. Putih telur ini akan membantu mengurangi minyak di wajah yang seringkali menyebabkan timbulnya jerawat.

3. Pasta Gigi Satu hal yang perlu diingat disini pasta gigi yang digunakan adalah yang bentuknya pasta(seperti Pepsodent) bukan yang bentuknya gel(seperti Close Up). Caranya hampir sama denga kedua cara di atas. Oleskan pasta gigi ke jerawat dan bagian lain di sekitar jerawat tersebut sebelum tidur. Biarkan semalaman/sampai pagi kemudian bilas dengan air bersih.

4. Tomat Buah yang satu ini selain bagus untuk kesehatan mata juga cukup efektif menghilangkan komedo hitam(blackheads). Yang pertama harus dilakukan adalah mengiris tomat menjadi dua lalu oleskan ke seluruh wajah yang berjerawat dan biarkan selama 15 menit – 1 jam kemudian bilas. dan makanlah untuk perawatan dari dalam.

5. Lidah Buaya Perhatian jangan gunakan lidah yang asli dari mulut buaya, he,, Ambil satu daun lidah buaya, potong beberapa bagian, kelupas kulit luarnya, oleskan di bagian yang muncul jerawat, dan ulangi melakukan cara ini tiap pagi dan sore. Jika kalian cukup telaten, jerawat mungkin akan dapat mongering dan mengelupas selama 3 hari. Selain itu lidah buaya juga mampu menghilangkan bekas jerawat yang membandel. Sekali lagi kuncinya hanya satu, telaten.!!

6. Bawang Putih Ada dua pilihan dalam menggunakan bawang putih untuk menghilangkan jerawat. Pertama dengan menumbuk dua atau lebih bawang putih hingga cukup halus lalu dioleskan ke bagian wajah yang berjerawat. Diamkan selama 10 menit lalu bilas. Sedangkan cara kedua adalah dengan memakan satu atau lebih bawang putih setiap hari. Banyak yang mengatakan kedua cara ini cukup efekktif, namun bagi kalian yang tidak menyukai bau bawang putih mungkin lebih baik menempuh cara yang lain. Jangan khawatir masih banyak cara alami lainnya yang akan saya jelaskan di bawah ini.

7. Selalu Bersihkan Wajah Selalu rawat kebersihan wajah setiap hari dari kotoran dan debu dijalan. Untuk kita yang selalu aktif dan berurusan dengan debu dijalan, maka rajin-rajinlah membersihkan muka sebelum atau sesudah beraktifitas. Sebagai konsumsi dari dalam, maka perbanyaklah makan sayuran dan minum air putih. Buat yang gak suka sayur.!, maka buah yang mengandung air dapat menjadi alternatif dalam merawat wajah dari dalam. Karena kandungan yang terdapat dalam buah dan sayuran sangat diyakini bisa menjadikan wajah kita lebih bersih dan berseri.

Karakteristik dari Golongan Darah

Golongan darah, bukan hanya untuk memberikan tanda kepada seseorang dari bidang kesehatan namun juga tersimpan sebuah rahasia dalam golongan darah tersebut. lalu apa hubungannya golongan darah dengan watak seseorang, begini, darah adalah salah satu dari fungsi tubuh manusia yang menjadi bagian dari perintah otak untuk melakukan sesuatu, jadi ketika otak memerintahkan tubuh untuk melakukan sesuatu dan untuk berfikir maka darah akan merekamnya. berikut ciri2 watak seseorang dilihat dari golongan darah. namun hasil ini tidak falid ya, jangan terlalu dianggap serius.. :)

Karakter orang bergolongan darah A

biasanya orang ini memiliki karakter yang kuat dan akan membantu mereka untuk selalu tetap dan tenang dalam menghadapi sesuatu yang kritis maupun yang lainnya. mereka cenderung menghindari konfrontasi dan sesungguhnya mereka kurang nyaman berada diantara maupun didepan orang banyak.mereka biasanya pemalu dan suka mengasingkan diri. Mereka mencari keharmonisan dan sangat sopan,tetapi sebenarnya mereka tidak pernah cocok dengan orang lain mereka sangat bertanggung jawab.dan jika ada pekerjaan yang harus diselesaikan,biasanya mereka lebih suka mengerjakan sendiri

Karakter orang bergolongan darah B(Admin neeh..)

orang dengan golongan sarah B paling praktis diantara semua golongan yang ada.mereka spesialis dibidang yang mereka geluti.jika mengerjakan sesuatu,mereka akan selalu berusaha untuk fokus. mereka cenderung berpedoman pada tujuan dan mengejarnya sampai tuntas,walaupun kelihatannya pekerjaan tersebut tidak mungkin dilakukan.

Mereka kurang kooperatif, mereka lebih suka mengikuti peraturan atau gagasan mereka sendiri. biasanya orang ini lebih memerhatikan pikiran daripada perasaan,sehingga mereka sering terlihat dingin dan serius.

Karakter orang bergolongan darah O

orang dengan golongan darah O biasanya tidak mau banyak ambil pusing,penuh semangat,dan memiliki jiwa sosial yang cukup tinggi.mereka paling fleksibel diantara golongan darah yang lain.

mereka akan selalu mengatakan apa yang ada didalam pikiran mereka secara langsung,sehingga mereka akan selalu jujur.mereka dapat menghargai pendapat orang lain dan sangat suka menjadi pusat perhatian.dan biasanya mereka mempunyai rasa percaya diri yang kuat

Karakter orang bergolongan darah AB

untuk golongan ini, mereka cukup sulit untuk dikelompokkan.mereka biasanya memiliki karakser yang bertentangan. misalnya,terkadang mereka sangat pemalu,disisi lain mereka juga dapat sangat terbuka untuk orang lain.mereka tidak keberatan untuk membantu orang lain sepanjang sesuai dengan syarat yang mereka berikan.mereka biasanya tidak suka dibidang seni.

Suara Vokalis Baru Garasi Mirip Suaranya Hayley Williams (皿PARAMORE皿)

Saat dijumpai perskon acara Jakarta Music Festival di backstage Ancol, Jakarta Utara, Rabu (7/12) malam, band Garasi bercerita mengenai formasi mereka yang baru pasca ditinggal sang vokalis, Ayu Ratna.

Dan saat ini, band yang dibentuk melaui film GARASI itu digawangi oleh aktor Fedi Nuril (gitar), Wembri Arlistha (bass), Aries Budiman (drum), dan Higin Ayuga (vokal). Uniknya, pemilihan Higin sebagai vokalis baru dianggap Fedi memiliki suara yang mirip dengan vokalis Paramore, Hayley Williams.

"Yang ketemu duluan sama Higin itu Aries, di Sukabumi. Dia diminta rekaman dan dibawa ke Jakarta. Pas gue denger, kok mirip Hayley, gue tanya cantik gak. Si Aries malah bilang itu cowok yang nyanyi, nah lho, kaget, tapi unik aja," cerita Fedi.

Tak lama setelah itu, Higin akhirnya ke Jakarta dan berlatih bersama Garasi. Dan semenjak Januari 2010, Higin sudah bergabung dan mulai tampil bersama Garasi.

"Kami ingin lihat mental dia. Karena pergantian vokalis pasti timbul pro kontra. Jadi kira-kira kalo dia diteriakin dari bawah panggung sama penonton kuat gak mentalnya. Tapi ujian itu lewat, dia lolos," tutup Fedi.

皿Paramore Libatkan Fans皿

Salah satu band rock yang paling banyak digemari remaja saat ini, Paramore, akhirnya mengumumkan bahwa mereka akan segera menggarap album keempatnya. Uniknya, Paramore justru mengajak fansnya untuk membantu menyelesaikan album baru mereka.

Seperti yang diberitakan Pupfresh, saat ini ketiga personel Paramore sedang berencana menuju Los Angeles untuk bertemu produser baru mereka. Bisa dipastikan pertemuan ini akan membahas tentang album keempat Paramore.

"Apa yang kami ingin kalian semua tau adalah pekan depan kami akan berangkat ke Los Angeles untuk bertemu dengan produser. Sebenarnya kami akan membawa kalian untuk ikut bersama kami dan membantu kami dalam menyelesaikan album keempat," ujar Paramore seperti yang ditulis di situs Pupfresh.

"Jadi, kita akan membawa kamera untuk merekam video kami saat meeting bersama produser, sesi rekaman di hotel dan petualangan kami selama di Los Angeles. Jika kamu tidak tahu, maka sekarang kamu sudah tau. Pekan depan adalah big deal bagi kita dan kami akan senang jika kalian turut berpartisipasi dalam hal ini," lanjut Paramore. (kpl/pfs/adb)

皿Hottest Female 2012皿

Meski telah cukup lama tidak mengeluarkan album bersama Paramore, namun hal tersebut bukan menjadi halangan bagi majalah NME untuk menobatkan Hayley Williams sebagai Hottest Female 2012. Hayley sukses mengalahkan 4 nominator lainnya termasuk penyanyi seksi, Katy Perry.

Selain Katy Perry, musisi-musisi seksi lain yang berhasil dikalahkan Hayley adalah Amy Lee (Evanescence), Florence Welch (Florence + the Machine) serta Marina Diamandis (Marina And The Diamonds). Dengan wajah cantik dan penampilan enerjik dipadu dengan musik khas Paramore, akhirnya NME lebih memilih Hayley ketimbang nominator-nominator lainnya.

Selain kategori Hottest Female, ajang NME Awards juga memberi penghargaan khusus bernama Hottest Male untuk musisi pria terseksi. Di tahun 2012 ini, pentolan 30 Second To Mars, Jared Leto, sukses meraih penghargaan tersebut.

Hayley sendiri dikabarkan tengah sibuk mengerjakan album baru Paramore bersama rekan-rekannya. Hayley dan kawan-kawan dikabarkan sempat pergi ke Los Angeles khusus untuk menemui produser mereka beberapa waktu lalu. (kpl/nme/adb)

Rabu, 18 April 2012

Hikmah Kebahagiaan

Apa yang ku tulis ini mungkin hanyalah impian seorang anak manusia yang dipengaruhi legenda dewi cinta ataupun keinginanku yang menginginkan cintaku dapat bangkit sendiri seperti legenda burung Phoenix.

Bagiku “(………)” bukan hanya sekedar nama seorang gadis, tapi sebuah puisi yang didalamnya bertahta mutiara-mutiara terindah yang pernah Aku salami. Kecantikannya telah mengajariku tentang makna keindahan dan menyajikan untukku senandung kehidupan. Derail-derai waktu yang ku lalui dalam pelukan tangan-tangan cinta seperti ini adalah masa-masa penuh keindahan. Dunia baru yang serba asing tapi dipenuhi perasaan bahagia yang memenuhi setiap relung-relung kalbu, memenuhi otak dan perasaanku dengan warna pelangi sehingga melenakanku dari derita misteri kehidupan yang mampu mengubah kesunyian hari-hari menjadi malam yang penuh dengan alunan nafas yang menjadi musik penuh irama.

Diriku terhanyut kedalam relung-relung jiwaku sementara pikiranku mengembara terbang melintasi cakrawala terjauh dari khayalan. Apa yang terjadi pada legenda romeo dan Juliet, dimana romeo dengan rela menyatukan tubuhnya dengan belati atas nama cintanya pada Juliet. Maka dirimu telah menuntunku masuk dengan rela kedalam surga cinta murni dan apa yang terjadi pada romeo terjadi pula padaku.

Entah bagaimana Aku harus melukiskan perasaan saat ini yang bila ku isyaratkan sebagaimana surga maka hanya ada satu bidadari didalamnya. Karena dengan segala kelebihan dan kekuranganmu dapat membuat keindahan mawar merah yang masih terbungkus oleh embun pagi menjadi layu dan akan membunuh dirinya sendiri jika bisa merasa iri kepada senyum manismu, dan kesenanganmu untuk bernyanyi akan membuat burung-burung berhenti bernyanyi dan harus terbang ke tempat lain dimana suaranya masih merdu terdengar.

Keagungan perasaan cintaku ini memiliki jemari sehalus sutera untuk seorang yang ingin memakainya. Tapi yang mencampakannya, cintaku akan mengeluarkan kuku-kukunya yang tajam, meremas jantung dan membuatnya menderita karena luka. Karena cinta adalah sekumpulan doa membumbung ke angkasa bersama harum aroma dupa.

Gadis kecilku… Lewat sepasang mata indahmu yang selalu memancarkan cahaya keindahan, Aku melihat bidadari dari surga memandangku dan menjulurkan tangannya memberi inti pengetahuan dan inti dari cinta kasih yang paling mendalam.

Gadis kecilku… Betapa berat beban hidup yang ku lalui. Tiada seberat menahan perasaan cahaya rindu yang berasal dari tungku cinta yang apinya telah kau sulut dengan sifat dan sikapmu yang penuh kelembutan dan kecantikannya yang teramat anggun sehingga tak ada kata-kata yang cukup ditulis oleh seorang pujangga ataupun dilukiskan oleh seorang maestro kanvas sekalipun. Meskipun kau tak pernah menghargai perjuangan-perjuanganku untuk memahami hasrat dirimu. Tak pernah!!

Pertama kali Aku melihatmu, Aku tertegun atas pemandangan yang begitu anggun. Ku coba sentuh jemarimu dan ku rasakan jemari sehalus kuntum melati putih. Dan perasaan aneh tiba-tiba menyergap hatiku. Segera ku pahami dirimu sebagai seorang gadis dengan perasaan setia dan penuh kasih sayang yang memandang sesuatu dengan mata jiwa.

Aku memandangmu dengan mataku yang sarat nestapa akan derita hidup dan merajutnya menjadi satu kumpulan keindahan alam yang ku rangkum menjadi satu dalam sesosok gadis suci. Meskipun tak terucap oleh kata-kata karena lidahku kelu oleh darah yang mengalir tersedat dan tertahan karena jantungku terselimuti oleh kekaguman karya indah tuhan. Dan memandang puncak keindahan serta kekaguman dari suatu keindahan mempunyai bahasa sendiri yang lebih agung dari lidah dan bibir.. uatu bahasa tanpa batasan masa yang meliputi segala perasaan umat manusia yang dipilih mendapatkan anugerah untuk bias mengalaminya. Bagi sebuah danau tenang yang menarik sungai-sungai berkidung dalam palungnya sehingga membuatnya terdiam.

Hanya jiwa-jiwa yang dipilih oleh keindahan yang bisa memahami arti keindahan yang hidup dan tumbuh bersemi. Itu membuat teka-teki dalam jiwaku. Dan Aku mampu melukiskannya lewat kata-kata tentang perasaanku saat ini. Karena saat itu adalah saat-saat penuh sensasi yang tak terlihat oleh mata hati dan mata jiwa yang berasal dari pancaran luhur jiwa dan hatimu yang tulus dan suci. Nama bahasa itu adalan DIAM, satu-satunya bahasa dalam hati.

Keindahan sejati adalah cahaya yang memancar dari kesucian jiwa yang menyinari tubuh. Seperti kehidupan yang dating dari dasar bumi dan memberi warna serta harum aroma pada sekuntum bunga mawar. Ini yang disebut cinta! Cinta adalah satu-satunya kebebasan dunia, karena cinta adalah pembebasan. Dan tak ada satu kekuatan alam ataupun usaha manusia yang dapat membelokan arah cinta. Dirimu telah dilengkapi oleh tuhan dengan keindahan jiwa dan raga dan itulah yang disebut dengan kebenaran yag nyata sekaligus maya, yang bisa ku pahami dengan cinta dan hanya bisa ku sentuh dengan ketulusan

. Bagiku, dirimu adalah gadis sempurna seutuhnya dengan kecantikan jiwa dan raga tapi Aku merasa tak mampu melukiskannya kepada orang yang belum pernah mengenalmu. Berdosakah Aku bila ku katakan bahwa kau dua kali lebih cantik dari yang paling cantik sekalipun? Karena sungguh Aku tak sanggup melukiskan keindahan jiwamu pada orang yang belum pernah mengenalmu.

Gadis kecilku…. Aku mencintaimu dan kau dapat membaca kata-kata cinta dari mata ku dan dapat merasakan sentuhan cinta. Aku sangat mencintaimu dan tak ada seorang gadis yang ku cintai selain dirimu. Tapi Aku akan lebih terhormat untuk mengorbankan hati, kebahagiaan dan hidupku dari pada harus melarikan diri dari diriku yang sebenarnya Jika kau tak bisa mendengar keinginanku, maka biarlah… Karena teriakan bunga di dasar lembah memang tak akan terdengar oleh bunga di puncak gunung dan biarlah Aku menangis ditemani ratapan para malaikat yang mungkin lebih menghiburku

Mari Kita Lestarikan Permainan Tradisonal

1. Faktor penyebab hilangnya permainan tradisional.


i) beberapa faktor penyebab hilangnya permainan anak tradisional ini, pertama sarana dan tempat bermain tidak ada, kedua adanya penyempitan waktu, terlebih lagi semakin kompleknya tuntutan zaman terhadap anak yang semakin membebani, ketiga terdesak oleh permainan modern dari luar negeri dimana tidak memakan tempat, tak terkendala waktu baik itu siang hari, pagi, sore ataupun malam bisa dilakukan, serta tidak perlu menunggu orang lain untuk bermain

ii) Faktor lain yang tak kalah penting adalah akibat terputusnya pewarisan budaya yang dilakukan oleh generasi sebelumnya dimana mereka tidak sempat mencatat, mendata, dan mensosialisasikan sebagai produk budaya masyarakatnya kepada generasi dibawahnya. Budaya instan yang sudah merasuk pada setiap anggota masyarakat sekarang juga memberikan sumbangan hilangnya permainan tradisional. Kita selalu terlena oleh budaya cepat saji, yang penting sudah tersedia dan siap “dimakan “ tanpa harus melalui proses.


2. Terobosan-terobosan yang dapat dilakukan untuk melestarikan permainan tradisional

i) memasukkan dalam kurikulum sekolah dasar sebagai pembentuk jiwa anak. Anak cenderung lebih mudah memahami sesuatu yang diajarkan melalui media permainan, daripada hanya mendengarkan guru ceramah dan siswa disuruh mencatat.

ii) para pakar dan ahli budaya menciptakan bentuk kreasi baru dari permainan tradisional sehingga tidak dikatakan sebagai ketinggalan zaman, penulis sangat terkesan oleh pakar seni yang mampu menciptakan kreasi baru baik dalam bentuk dolanan maupun tembang dolanan anak dalam kemasan baru dan bernuansa kekinian.

iii) peran serta masyarakat dalam upaya sosialisasi kampanye kembali pada budaya sendiri, karena kajian-kajian mapun penelitian-penelitian tentang permainan anak tradisional tidk akan bermanfaat tanpa dipraktekkan dan didukung oleh masyarakat. Akhir-akhir ini mulai banyak festival-festival dolanan anak tradisional, namun hal ini belum cukup untuk mengangkat nilai-nilia yang terkandung tanpa partisipasi semua kalangan. Jika kepedulian terhadap kekayaan budaya tidak pernah terlintas dalam pikiran kita, bahkan membiarkan ia terkubur oleh arus modernisasi dan gedung-gedung pencakar langit. Pada suatu waktu nanti ia akan dikenang sebagai sesuatu yang pernah dimiliki oleh nenek moyang kita dan hanya menjadi kajian para sejarawan, budayawan, maupun antropolog

皿 Gerhana Mata 皿

Malam selalu memberi ketenangan. Banyak kenangan yang begitu mudah dikais dalam ruang-ruang kegelapan. Kenangan yang memang hanya layak mendekam dalam gelap itu seolah mengacung-ngacungkan telunjuknya meminta waktu untuk diingat setiap kali malam bergulir, di atas pembaringan tanpa kekasih yang tak akan hadir.

Banyak orang yang begitu takut pada malam. Pada gelap. Pada sesuatu yang membuat mata kita seolah buta dan mau tak mau harus meraba-raba. Membuat jantung mereka berdegup lebih kencang. Membuat mereka tak tenang. Membuat mereka rela menukar ketidak-tenangan itu dengan segelintir daun surga yang telah terlilit rapih.

Tapi saya selalu merasa malam memberi ketenangan. Semakin gelap semakin ramai. Hampir menyerupai pasar malam yang ingar bingar namun tanpa penerangan. Sehingga saya tak pernah merasa ketakutan. Tak pernah merasa tak tenang. Sepanjang mata memandang, hanyalah kegelapan. Tubuh kelihatan amat samar. Namun, suara-suara begitu jelas terdengar. Begitu dekat. Sedemikian dekat sehingga aroma napas si empunya suara itu di hidung terasa melekat. Mata saya mulai merapat, semakin gelap, semakin semuanya begitu terang terlihat.

Mungkin karena itulah saya begitu membutuhkan cinta. Seperti malam. Seperti gelap. Cinta pun membutakan. Saya tidak butuh kacamata matahari demi mendapatkan gelap di kala siang menyala. Saya tidak perlu menutup semua tirai dan pintu serta menyumbat sela-sela terbuka yang membiarkan cahaya menerobos masuk supaya kegelapan yang saya inginkan sempurna. Saya hanya perlu mencinta dan dengan seketika butalah mata saya.

Saya menamakan kebutaan itu gerhana mata. Orang-orang menamakannya cinta buta. Apa pun namanya saya tidak peduli. Saya hanya ingin mendengar apa yang ingin saya dengar. Saya hanya ingin melihat apa yang ingin saya lihat. Dan hanya ialah yang saya ingin lihat, sang kekasih bak lentera benderang dalam kegulitaan pandangan mata saya. Dari sinarnyalah saya mendapatkan siang yang kami habiskan. Saling menatap seakan hanya siang itu hari terakhir kami bisa saling bertatapan. Saling menyentuh seakan hanya siang itu hari terakhir kami bisa saling bersentuhan. Dan saling bicara seakan hanya siang itulah hari terakhir kami bisa saling bicara.

Di saat-saat seperti itu, di kebutaan seperti itu, saya tak perlu meraba-raba. Tak pernah ada waktu untuk berpikir apa yang akan terjadi di hari esok. Apakah benar masih ada hari esok. Atau apakah masih perlu akan hari esok. Walaupun tidak jarang kebutaan yang memabukkan itu terganggu oleh suara-suara dari luar dunia, seperti suara-suara ponsel yang berdering tak henti-hentinya, namun dengan seketika gerhana mata bekerja. Suara-suara ponsel yang mengganggu itu berubah menjadi suara lagu. Lembut mendayu-dayu. Tak saya sadari lagi ketika tubuhnya pelan-pelan memisah dan menjauh. Tak terdengar suaranya yang sengaja dibuat lirih ketika menjawab panggilan telepon dan mengatakan kalau ia sedang tidak ingin diganggu dengan alasan beratnya kepala yang sedang ia pikul. Saya tetap merasakan suaranya melekat. Saya tetap mendengar suaranya melantunkan senandung yang membuat saya merasa itulah saat terindah untuk sekarat. Saya masih melihat matanya sedang menatap. Mata yang seperti mengatakan bahwa tidak ada siapa pun di dunia ini yang berarti kecuali saya. Tidak ada apa pun di dunia ini yang lebih penting dari saya. Mata saya pun semakin buta. Dicengkeram gerhana. Semakin kabur. Semakin dalam ke muara cinta tubuh ini tercebur.

Kami hanya bertemu kala siang. Kala api rindu sudah semalaman memanggang. Kala segala garis maupun lekukan amat nyata terlihat dengan mata telanjang. Segala garis maupun lekukan itu selalu diikuti bayang-bayang. Dan dalam bayang-bayang itulah kami betemu. Di sanalah kami saling menjamu kerinduan antara satu dengan yang satu.

Banyak yang mempertanyakan. Kenapa saya bertemu hanya kala siang? Kenapa tidak pagi atau malam? Karena buta, saya bilang. Dalam kebutaan saya bisa mengadakan apa pun yang saya inginkan. Tak terkecuali pagi. Tak terkecuali malam.

Banyak yang tambah mempertanyakan. Kenapa harus buta? Kenapa tidak menggunakan mata asli demi melihat pagi asli atau malam asli. Kenapa harus menciptakan buta yang tak asli? Karena cinta, saya bilang. Dalam cinta saya bisa merasakan segala sesuatunya asli, walaupun di kala pagi dan malam yang tak asli.

Terus terang, saya tidak pernah dapat memastikan apakah pertanyaan-pertanyaan itu asli. Kadang saya merasa pertanyaan-pertanyaan itu tidak datang dari orang-orang, melainkan datang dari diri saya sendiri. Sehingga saya pun tak dapat memastikan apakah jawaban saya asli. Karena tidak mungkin sesuatu yang asli lahir dari yang tak asli. Saya jatuh cinta.

Andai saja saya bisa mendepak cinta dan menghadirkan logika, mungkin tak akan seperti ini saya tak berdaya. Mungkin suara-suara yang kerap menghantui dengan pertanyaan dan jawaban akan lain bunyinya. Mungkin malam akan membuat saya takut. Juga tak akan ada siang di mana saya meradang dan menggelepar atas tubuh yang menyentuh di atas seprai kusut lantas terhenti oleh dering panggilan ponsel yang membuat satu-satunya fungsi pada tubuhnya yang mempersatukan tubuh kami jadi menciut.

Mungkin? Mungkin satu saat nanti ia akan mengalami gerhana mata seperti saya. Dan kami bisa tinggal dalam satu dunia yang sama. Tak bertemu hanya kala siang. Tak menunggu kala pagi dan malam. Tak ada pertanyaan mengapa hanya bertemu kala siang. Bukan kala pagi atau malam. Tak ada jawaban karena cinta membutakan saya. Diganti dengan jawaban, karena cinta telah membutakan kami berdua.

Dua tahun sudah waktu bergulir. Sejak kemarin, di jari manis kanan saya telah melingkar cincin dengan namanya terukir yang sekarang telah ku kubur bersama indah tubuhnya juga terkubur bersama indah sikapnya . Dalam kegelapan malam kedua mata ini menumpahkan air. Di atas pembaringan tanpa ada yang akan menemani…

Syamsul Ma’arif, 12 September 1992
LOVE
Tiyaz Elvinia Puteri, 21 November 1991

Sabtu, 14 April 2012

Malam

Kembali saya harus berhadapan dengan malam. Kala semua kehidupan akan mengalami pembaringan. Kala semua keindahan akan menampakan sosok aslinya.tak terkecuali manusia sempurna yang selalu merasakan kedikdayaannya kala matahari masih menampakan diri.

Kembalinya malam yang menyeringai tiap-tiap kehidupan adalah saat-saat yang paling saya sukai. Karena hanya saat malamlah semua yang membuat saya merasa iri terlelap. Karena saat malamlah semua yang membuat saya seperti sampah yang terbuang terdiam. Entah mungkin karena mereka merasa kelelahan setelah seharian menipu saya dengan segala macam keindahan yang semu ataukah mereka merasakan saat malam tiba mereka tidak mampu berbuat apa yang mereka perbuat pada saya kala siang hari. Entah apa alasan mereka, yang jelas saat malam adalah saat saya yang beraksi pada mereka. Mereka yang membuat saya seperti sampah dan mereka yang mebuat iri akan merasakan seperti apa yang saya rasakan. Mereka yang mengajarkan saya untuk peduli pada mereka yang tidak pernah mempedulikan saya.

Dengan segenggam asa yang telah saya susun saat saya merasakan kebodohan-kebodohan yang mereka pertunjukkan pada saya, saya akan membuat mereka mengerang kesakitan. Saya akan membuat mereka menyaksikan betapa inginnya saya menghajar wajah-wajah bodoh mereka. Namun, saat saya akan melakukan semua hal yang teah saya rencanakan itu saya merasa tak kuat melakukannya. Apa karena saya sudah terbiasa dijejali kebodohan dan kesengsaraan yang mereka ciptakan? Apa mungkin mereka telah menghipnotis saya untuk tidak membalas apa yang mereka lakukan pada saya? Sejenak saya berpikir dan merenungi niatan yang akan saya lakukan. Namun yang hadir dalam pikiran saya hanyalah malam. Aneh.. Malam yang selalu membuat saya bersemangat untuk melakukan hal-hal yang tak bisa saya lakukan kala siang hari. Entah dari mana datangnya semangat itu, saya tak peduli. Saya hanya mempedulikan bagaimana saya bisa melawan mereka.

Saat malam benar-benar menjadi malam, keinginan saya untuk membalaspun perlahan menghilang. Saya semakin merasa aneh. Dari mana datangnya ketidakinginan itu. Padahal apa yang ingin saya lakukan hanyalah untuk menyelamatkan saya dari tindakan-tindakan bodoh dari apa yang mereka lakukan. Begitulah kejadian malam ini. Mungkah kejadian malam ini akan terulang lagi? Dan bisakah saya menghadapi segala macam keanehan yang saya sendiri tidak mengerti akhirnya?

Profil Band Paramore \m/

Paramore adalah grup band rock dari Amerika. Awalnya, grup band ini terdiri dari Hayley Nichole Williams di vokal dan keyboard, Josh Farro pada gitar dan vokal, Jeremy Davis pada bas, Zac Farro di drum serta Taylor York (rhythm guitar). Namun band tersebut pecah sehingga hanya menyisakan tiga personil yaitu vokalis Hayley Williams, Bassist Jeremy Davis, dan gitaris Taylor York. Paramore dibentuk pada tahun 2004 di Franklin, Tennessee, Amerika Serikat oleh vokalis Hayley Williams, lead-guitarist Josh Farro, drummer Zac Farro, rhythm-guitarist Taylor York dan bassist Jason Clarke. Namun pada saat mereka akan masuk ke dunia major label, pihak label kurang setuju dengan keberadaan Taylor York dan Jason Clarke. Kemudian Hayley membawa bassist Jeremy Davis dan rhythm-guitarist Jason Bynum untuk menggantikan mereka, dan pihak label pun setuju. Paramore lalu menandatangani kontrak dengan Fueled by Ramen. Nama Paramore sendiri dikabarkan diambil dari nama ibu dari bassist pertama mereka. KARIR Sejak terbentuk, mereka telah mengeluarkan 3 studio-album (ALL WE KNOW IS FALLING, RIOT!, dan BRAND NEW EYES) dan 1 EP (THE SUMMER TIC EP) serta sebuah live-album (THE FINAL RIOT!). ALL WE KNOW IS FALLING dirilis sejak tahun 2005 lalu. Sedangkan di tahun 2007, Paramore meluncurkan album kedua mereka, RIOT!. Pada album kedua ini, Paramore mendapatkan platinum di negara mereka sendiri dan Gold Platinum di Inggris dan Irlandia. Gaung Paramore mulai mencapai Asia, saat mereka meluncurkan single Decode yang menjadi soundtrack film TWILIGHT. Pada 25 November 2008, Paramore meluncurkan album THE FINAL RIOT! yang berisi album RIOT! dan bonus DVD konser mereka di Chicago. Paramore akan menjadi tamu spesial pada konser musim panas No Doubt di tahun 2009 ini. Selain itu mereka juga dipercaya menyumbangkan lagunya untuk dijadikan OST. TRANSFORMERS: DARK OF THE MOON. Dalam film ini mereka menyanyikan lagu berjudul Monster yang singlenya resmi dirilis pada 7 Juni 2011. Single ini tergabung dalam album OST TRANSFORMERS . Video klip single Monster resmi dirilis pada bulan Juli 2011. Pasca rilis single tersebut, Paramore telah merencakan akan menggelar konser di beberapa negara, termasuk Indonesia. DISKOGRAFI Album * ALL WE KNOW IS FALLING (2005) * RIOT! (2007) * BRAND NEW EYES (2009) Single Monster (2011) Renegade (2011) Hello Cold World (2011)

Ekoefisiensi dan Pembangunan Berkelanjutan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sumber Daya Alam ada dengan berbagai wujud dan persebaran. Ada yang bisa diperbaharui, sebaliknya ada pula yang tidak bisa diperbaharui. Ada juga wilayah yang kaya akan sumber daya alam, sebaliknya ada wilayah yang miskin sumber daya. Semuanya itu seolah membentuk keseimbangan yang seharusnya dijaga. Wilayah yang melimpah akan sumber daya alam tertentu dapat memenuhi kebutuhan di wilayah yang kekurangan. Sumber daya yang tidak dapat diperbarui diusahakan keseimbangannya dengan pengelolaan berbasis prinsip ekoefisiensi dan keberlanjutan. Begitu pula dengan sumber daya alam yang lainnya. Pada hakikatnya kelestarian sumber daya alam bisa dicapai dengan pemanfaatan yang ekoefisien, mengelolanya dengan pedoman berkelanjutan dan berwawasan. B. Rumusan Masalah Dalam penulisan makalah ini penulis ingin mengetahui : a. Ekoefisiensi b. Pembangunan Berkelanjutan. C. Tujuan Dengan memperhatikan latar belakang dan rumusan masalah, maka tujuan masalah adalah : a. Untuk mengetahui ekofisiensi. b. Untuk mengetahui pembangunan berkelanjutan. BAB II PEMBAHASAN A. Ekoefisiensi Kehidupan manusia secara individu, bahkan sampai tingkat pembangunan di suatu daerah atau yang lebih tinggi, di tingkat negara misalnya, hampir selalu didasarkan pada pemanfaatan sumber daya alam. Energi memegang peran yang amat penting dalam kehidupan kita. Tanpa pasokan energi yang cukup laju ekonomi akan melambat. Penyediaan lapangan pekerjaan pun akan turun. Karena itu, penghematan konsumsi energi tak dapat ditawar. Kuncinya ialah meningkatkan efisiensi penggunaan energi yang maknanya adalah memperbesar proporsi energi untuk proses produksi dan mengurangi proporsi energi yang terbuang. Akibatnya, jumlah energi yang dibutuhkan per unit produk / layanan akan turun. Ini berarti, biaya produksi per unit produk/layanan akan turun pula sehingga potensi profit per unit produk/layanan naik. Dari segi lingkungan hidup karena proporsi energi yang terbuang turun, beban pencemaran per unit produk/layanan berkurang pula. Intensitas energi per unit produk/layanan juga turun sehingga laju deplesi sumber daya energi kita juga turun. Maka pemerintah untung, masyarakat untung, pengusaha untung, dan lingkungan hidup pun untung. Pendekatan ini disebut eko-efisiensi, yaitu efisiensi eko-nomi maupun efisiensi eko-logi. Dengan eko-efisiensi, kinerja ekonomi maupun kinerja lingkungan hidup ditingkatkan. Namun sering kali pemanfaatan sumber daya alam tersebut pada tingkat eksploitasi yang tidak ramah terhadap lingkungan (ekologi). Bahkan demi kelangsungan proses pembangunan ekonomi, dalam konteks efisiensi diperlukan adanya perencanaan penggunaan, pengelolaan, dan penyelamatan sumber daya alam yang dilakukan dengan cermat. Perhitungan hubungan – hubungan ekologis perlu dilakukan untuk mengurangi akibat-akibat yang merugikan baik bagi kelangsungan pembangunan maupun kelangsungan ekosistem. Itulah gambaran prinsip ekoefisiensi dalam pengelolaan sumber daya alam. Sebelum menerapkan bagaimana ekoefisiensi yang tepat, diperlukan pemahaman mengenai jenis, kondisi, dan nilai setiap sumber daya alam. Bagaimana pun sumber daya alam mempunyai karakteristik khusus terutama dalam hubungannya dengan ekosistem dan pembangunan. Sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui harus diusahakan keseimbangannya dengan pengelolaan berbasis prinsip ekoefisiensi dan Pembangunan Berkelanjutan. Begitu pula dengan sumber daya alam yang lainnya. Pada hakikatnya kelestarian sumber daya alam bisa dicapai dengan pemanfaatan yang ekoefisien, mengelolanya dengan pedoman berkelanjutan dan berwawasan lingkungan. Dalam prinsip ekoefisiensi, penggunaan sumber daya alam berdasarkan pemilihan peruntukannya menjadi sangat penting. Pemilihan peruntukan tersebut dilaksanakan atas dasar: 1. Efisiensi dan efektivitas penggunaan yang optimal dalam batas-batas kelestarian sumber daya alam. 2. Tidak mengurangi kemampuan dan kelestarian sumber daya alam lain yang berkaitan dalam suatu ekosistem, dan 3. Memberikan kemungkinan untuk mempunyai pilihan penggunaan di masa depan, sehingga perombakan ekosistem tidak dilakukan secara drastis. B. Pembangunan Berkelanjutan (sustainable development ) Pembangunan berkelanjutan adalah proses pembangunan (lahan, kota, bisnis, masyarakat, dsb) yang berprinsip "memenuhi kebutuhan sekarang tanpa mengorbankan pemenuhan kebutuhan generasi masa depan" (menurut Brundtland Report dari PBB, 1987. Pembangunan berkelanjutan adalah terjemahan dari Bahasa Inggris, sustainable development. Salah satu faktor yang harus dihadapi untuk mencapai pembangunan berkelanjutan adalah bagaimana memperbaiki kehancuran lingkungan tanpa mengorbankan kebutuhan pembangunan ekonomi dan keadilan sosial. Banyak laporan PBB, yang terakhir adalah laporan dari KTT Dunia 2005, yang menjabarkan pembangunan berkelanjutan sebagai terdiri dari tiga tiang utama (ekonomi, sosial, dan lingkungan) yang saling bergantung dan memperkuat. Untuk sebagian orang, pembangunan berkelanjutan berkaitan erat dengan pertumbuhan ekonomi dan bagaimana mencari jalan untuk memajukan ekonomi dalam jangka panjang, tanpa menghabiskan modal alam. Namun untuk sebagian orang lain, konsep "pertumbuhan ekonomi" itu sendiri bermasalah, karena sumberdaya bumi itu sendiri terbatas. Pembangunan berkelanjutan tidak saja berkonsentrasi pada isu-isu lingkungan. Lebih luas daripada itu, pembangunan berkelanjutan mencakup tiga lingkup kebijakan: pembangunan ekonomi, pembangunan sosial dan perlindungan lingkungan. Dokumen-dokumen PBB, terutama dokumen hasil World Summit 2005 menyebut ketiga hal dimensi tersebut saling terkait dan merupakan pilar pendorong bagi pembangunan berkelanjutan. Skema pembangunan berkelanjutan: pada titik temu tiga pilar tersebut, Deklarasi Universal Keberagaman Budaya (UNESCO, 2001) lebih jauh menggali konsep pembangunan berkelanjutan dengan menyebutkan bahwa "...keragaman budaya penting bagi manusia sebagaimana pentingnya keragaman hayati bagi alam". Dengan demikian "pembangunan tidak hanya dipahami sebagai pembangunan ekonomi, namun juga sebagai alat untuk mencapai kepuasan intelektual, emosional, moral, dan spiritual". dalam pandangan ini, keragaman budaya merupakan kebijakan keempat dari lingkup kebijakan pembangunan berkelanjutan. Pembangunan Hijau pada umumnya dibedakan dari pembangunan bekelanjutan, dimana pembangunan Hijau lebih mengutamakan keberlanjutan lingkungan di atas pertimbangan ekonomi dan budaya. Pendukung Pembangunan Berkelanjutan berargumen bahwa konsep ini menyediakan konteks bagi keberlanjutan menyeluruh dimana pemikiran mutakhir dari Pembangunan Hijau sulit diwujudkan. Sebagai contoh, pembangunan pabrik dengan teknologi pengolahan limbah mutakhir yang membutuhkan biaya perawatan tinggi sulit untuk dapat berkelanjutan di wilayah dengan sumber daya keuangan yang terbatas. Beberapa riset memulai dari definisi ini untuk berargumen bahwa lingkungan merupakan kombinasi dari ala dan budaya. Network of Excellence "Sustainable Development in a Diverse World" SUS.DIV, sponsored by the European Union, bekerja pada jalur ini. Mereka mengintegrasikan kapasitas multidisiplin dan menerjemahkan keragaman budaya sebagai kunci pokok strategi baru bagi pembangunan berkelanjutan. Beberapa peneliti lain melihat tantangan sosial dan lingkungan sebagai kesempatan bagi kegiatan pembangunan. Hal ini nyata di dalam konsep keberlanjutan usaha yang mengkerangkai kebutuhan global ini sebagai kesempatan bagi perusahaan privat untuk menyediakan solusi inovatif dan kewirausahaan. Pandangan ini sekarang diajarkan pada beberapa sekolah bisnis yang salah satunya dilakukan di Center for Sustainable Global Enterprise at Cornell University. Divisi PBB untuk Pembangunan Berkelanjutan mendaftar beberapa lingkup berikut ini sebagai bagian dari Pembangunan Berkelanjutan, diantaranya adalah Pertanian, Atmosfir, Keanekaragaman Hayati, Biotekhnologi, Pengembangan Kapasitas, Perubahan Iklim, Pola Konsumsi dan Produksi, Demografi, Penggurunan and Kekeringan, Pengurangan dan Manajemen Bencana, Pendidikan dan Kesadaran, Energi, Keuangan, Hutan, Air Segar, Kesehatan, Tempat tinggal, Indikator, Industri, Informasi bagi Pembuatan keputusan dan Partisipasi, Pembuatan Keputusan yang terintegrasi, Hukum Internasional, Kerjasama Internasional memberdayakan lingkungan, Pengaturan Institusional, Manajemen lahan, Kelompok Besar, Gunung, Strategi Pembangunan Berkelanjutan Nasional, Samudera dan Laut, Kemisinan, Sanitasi, Pengetahuan Alam, Pulau kecil, Wisata Berkelanjutan, Tekhnologi, Bahan Kimia Beracun, Perdagangan dan Lingkungan, Transport, Limbah (Beracun), Limbah (Radioaktif), Limbah (Padat), Air. Pembangunan berkelanjutan merupakan konsep yang ambigu, dimana pandangan yang luas berada di bawah naungannya. konsep ini memasukkan pemahaman keberlanjutan lemah, keberlanjutan kuat, dan ekolog mendalam. konsep yang berbeda juga menunjukkan tarik ulur yang kuat antara eko (lingkungan) sentrisme dan antropo (manusia) sentrisme. Oleh karena itu konsep ini lemah didefinisikan dan mengundang debat panjang mengenai definisinya. Selama sepuluh tahun terakhir, lembaga-lembaga yang berbeda telah berusaha mengukur dan memantau perkiraan atas apa yang mereka pahami sebagai keberlanjutan dengan mengimplementasikan apa yang disebut dengan matrik dan indikator keberlanjutan. C. Deklarasi Rio tentang Lingkungan dan Pembangunan Dalam ekoefisiensi yang dipentingkan adalah adanya sinergi antara lingkungan (ekologi) dan pembangunan, menyadari sifat terpadu dan saling keterkaitan yang melekat pada Bumi. Pada Juni 1992 Perserikatan Bangsa – Bangsa (PBB) menyelenggarakan Konferensi mengenai Lingkungan dan Pembangunan PBB (The United Nations Conference on Environment and Development – UNCED) di Rio de Janiero Brazil dan menghasilkan Deklarasi Rio tentang Lingkungan dan Pembangunan yang menetapkan serangkaian asas sebagai pedoman pembangunan di masa mendatang. Asas – asas ini berlandaskan gagasan dari Deklarasi Stockholm saat konferensi PBB tentang Lingkungan Hidup Manusia pada tahun 1992. Deklarasi Rio manyatakan bahwa satu – satunya cara untuk mencapai kemajuan ekonomi jangka panjang ialah dengan mengaitkannya dengan perlindungan lingkungan. Hal ini hanya dapat terjadi bila bangsa – bangsa menjalin kemitraan global yang baru dan adil, yang melibatkan pemerintah, rakyat dan sektor – sektor kunci dalam masyarakat. Mereka perlu menciptakan kesepakatan – kesepakatan internasional yang melindungi keutuhan lingkungan global serta sistem pembangunan. Asas – asas Rio mencakup gagasan – gagasan berikut, 1. Manusia berhak atas kehidupan yang sehat dan produktif, dalam keselarasan dengan alam. 2. Pembangunan masa kini tidak boleh merugikan kebutuhan pembangunan serta kebutuhan Lingkungan generasi masa kini dan generasi mendatang. 3. Bangsa – bangsa memiliki hak dan kedaulatan untuk memanfaatkan sumber daya mereka sendiri, namun tanpa menimbulkan kerusakan lingkungan di luar wilayah perbatasannya. 4. Bangsa – bangsa perlu menciptakan undang – undang internasional yang menjamin pemberian ganti rugi atas kerusakan yang ditimbulkan pada daerah – daerah di luar perbatasan oleh kegiatan – kegiatan di bawah pengawasannya. 5. Bangsa – bangsa perlu mengambil tindakan pencegahan untuk melindungi lingkungan. Jika, terdapat ancaman kerusakan yang parah atau tidak dapat dibalikkan, ketidak – pastian ilmiah hendaknya tidak digunakan untuk menangguhkan tindakan yang tepat guna menghindari Degradasi Lingkungan. 6. Untuk mencapai pembangunan berkelanjutan, perlindungan lingkungan harus menjadi bagian integral dari proses pembangunan, dan tidak dapat dianggap terpisah dari proses tersebut. 7. Mengentaskan kemiskinan dan memperkecil kesenjangan dalam taraf kehidupan di berbagai pelosok dunia merupakan keharusan dalam mencapai pembangunan berkelanjutan dan memenuhi kebutuhan kebanyakan orang. 8. Bangsa – bangsa perlu bekerja sama untuk melestarikan dan memulihkan kesehatan dan keutuhan ekosistem Bumi. Negara – negara maju mengakui tanggung jawab mereka dalam upaya internasional menuju pembangunan berkelanjutan, mengingat tekanan yang mereka timbulkan pada lingkungan global dan mengingat teknologi dan sumber daya keuangan yang mereka miliki. 9. Bangsa – bangsa perlu mengurangi dan menghapuskan pola – pola produksi dan konsumsi yang tidak berkelanjutan, dan perlu mencanangkan kebijakan – kebijakan Demografi yang layak. 10. Masalah – masalah lingkungan dapat ditangani sebaik – baiknya dengan partisipasi semua warga negara yang bersangkutan. 11. Bangsa – bangsa perlu mendorong dan membangkitkan kesadaran serta partisipasi khalayak ramai dengan menyediakan informasi tentang lingkungan yang meluas. 12. Bangsa – bangsa perlu memberlakukan undang – undang yang efektif, dan menciptakan undang – undang nasional tentang jaminan bagi para korban pencemaran dan kerusakan lingkungan lainnya. Bilamana bangsa – bangsa tersebut mempunyai wewenang mereka perlu menganalisis dampak lingkungan dari usulan – usulan kegiatan yang mungkin akan berdampak merugikan. 13. Bangsa – bangsa perlu bekerjasama menegaskan suatu sistem ekonomi internasional yang terbuka, yang akan membawa pertumbuhan ekonomi serta pembangunan berkelanjutan di semua negara. Kebijakan – kebijakan yang menyangkut lingkungan hendaknya jangan digunakan sebagai sarana yang tidak dapat dibenarkan untuk menghambat perdagangan internasional. 14. Pihak pencemar pada pokoknya harus menanggung akibat pencemaran. 15. Bangsa – bangsa perlu saling memperingatkan akan adanya bencana alam atau kegiatan yang dapat menimbulkan dampak berbahaya di luar batas negara masing – masing. 16. Pembangunan berkelanjutan memerlukan pemahaman ilmiah yang lebih baik tentang masalah – masalahnya. Bangsa – bangsa perlu berbagi pengetahuan dan teknologi inovatif guna mencapai tujuan keberlanjutan. 17. Diperlukan partisipasi penuh para perempuan dalam mencapai pembangunan berkelanjutan juga diperlukan kreatifitas, semangat dan keberanian kaum muda serta pengetahuan asli. Bangsa – bangsa perlu mengakui dan mendukung identitas, kebudayaan dan kepentingan penduduk asli. 18. Perang membawa kehancuran pada pembangunan berkelanjutan, dan bangsa – bangsa perlu menghormati hukum – hukum internasional yang melindungi di masa – masa konflik bersenjata dan harus bekerjasama dalam menegakkan hukum tersebut. Perdamaian, pembangunan dan perlindungan adalah hal – hal yang saling berkaitan dan tidak terpisahkan. BAB III PENUTUP a. Kesimpulan A. eko-efisiensi, yaitu efisiensi eko-nomi maupun efisiensi eko-logi. Dengan eko-efisiensi, kinerja ekonomi maupun kinerja lingkungan hidup ditingkatkan. B. Pembangunan masa kini tidak boleh merugikan kebutuhan pembangunan serta kebutuhan Lingkungan generasi masa kini dan generasi mendatang. b. Saran Dalam kesempatan ini penulis mengajak kepada pembaca untuk mengimplementasikan gerakan “ONE STEP FOR BETTER INDONESIA”. Atas kecintaan terhadap lingkungan Indonesia. Bukan terpuruk karena merasa terlanjur dengan keadaan yang seperti sekarang ini. Mari kita hijaukan bumi kita untuk mengembalikan keadaan seperti semula. Di atas awan yang mendung tersimpan langit yang cerah seindah biasanya. Di Indonesia sendiri telah terbentuk gerakan peduli lingkungan. Go Green Indonesia adalah upaya kita dalam menciptakan negeri yang hijau yang bertujuan melestarikan dan menciptakan lingkungan yang lebih baik bagi semua makhluk. Empat hal pokok yang menjadi dasar dalam gerakan “Go Green Indonesia” adalah : 1. Reduce berarti kita mengurangi penggunaan bahan – bahan yang bisa merusak lingkungan. Reduce juga berarti mengurangi belanja barang-barang yang anda tidak “terlalu” butuhkan seperti baju baru, aksesoris tambahan atau apa pun yang intinya adalah pengurangan kebutuhan. Kurangi juga penggunaan kertas tissue dengan sapu tangan, kurangi penggunaan kertas di kantor dengan print preview sebelum mencetak agar tidak salah, baca koran online, dan lainnya. 2. Reuse berarti kegiatan penggunaan kembali sampah yang masih digunakan baik untuk fungsi yang sama maupun fungsi lain. Tapi yang paling dekat adalah memberikan baju yang kekecilan pada adik atau saudara anda, selain itu baju – baju bayi yang hanya beberapa bulan dipakai masih bagus dan bisa diberikan pada saudara yang membutuhkan. 3. Recycle adalah mendaur ulang barang. Paling mudah adalah mendaur ulang sampah organik di rumah anda, menggunakan bekas botol plastik air minum atau apapun sebagai pot tanaman, sampai mendaur ulang kertas bekas untuk menjadi kertas kembali. Daur ulang secara besar – besaran belum menjadi kebiasaan di Indonesia. Tempat sampah yang membedakan antara organik dan non – organik saja tidak jalan. Malah akhirnya lebih banyak gerilyawan lingkungan yang melakukan daur ulang secara kreatif dan menularkannya pada banyak orang dibandingkan pemerintah. 4. Repair menjadikan 3R menjadi 4R. Repair memang banyak dilupakan oleh banyak orang, dan ini sebenarnya adalah hal yang terpenting di Indonesia. Repair adalah usaha perbaikan demi lingkungan. Contoh memperbaiki barang-barang yang rusak agar bisa kita gunakan kembali seperti sepatu jebol yang kita perbaiki karena dengan begitu kita tidak perlu membeli sepatu baru. Hal lain yang lebih besar adalah reboisasi atau perbaikan lahan kritis karena dengan ini kita bisa memiliki daerah resapan yang lebih besar dan menahan limpahan air yang bisa menyebabkan longsor. Penanaman bakau juga merupakan perbaikan lingkungan. Vulkanisir ban juga repair sehingga dapat kita reuse. DAFTAR PUSTAKA http://geografi.sekolahvirtual.or.id/index.php/Eko-Efisiensi http://akuinginhijau.org/2007/08/06/reduce-reuse-recycle-repair/ http://id.wikipedia.org/wiki/Pembangunan_berkelanjutan http://www.unisosdem.org/kliping_detail.php?aid=5208&coid=1&caid=56

Konsep Diri dan Harga Diri

Konsep diri Burns (1993:vi) = kosep diri adalah suatu gambaran campuran dari apa yang kita pikirkan orang-orang lain berpendapat, mengenai diri kita, dan seperti apa diri kita yang kita inginkan. William D brooks (rakhmat,2005:105= pandangan dan perasaan kita tentang diri kita Centi (1993:9) = gagasan tentang diri sendiri, konsep diri terdiri dari bagaimana kita melihat diri sendiri sebagai pribadi, bagaimana kita merasa tentang diri sendiri, dan bagaimana kita menginginkan diri sendiri menjadi manusia sebagaimana kita harapkan. Atwater (1983:125) = keseluruhan persepsi diri tenteng aku “subyek” dan aku “obyek” bersama dengan penilaian dan keyakinan yang merupakan suatu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan antara satu dengan yang lainnya. Paul Hendri (1992:326) = konsep diri dari aku subyek dan aku obyek. Aku subyek adalah diri yang mengetahui dengan kata lain aku subyek bersifat ferlektif dan menyadari hakikatnya sendiri. Sedangkan aku obyek keseluruhan diri seseorang yang dapat disebut miliknya termaksud kemampuan, karakteristik sosial, dan kepemilikan materi. Harga diri = penilaian individu terhadap kehormatan diri,melalui sikap terhadap dirinya sendiri yang sifatnya implicit dan tidak diverbalisasikan dan menggambarkan sejauh mana individu tersebut menilai dirinya sebagai orang yang memiliki kemampuan, keberartian, berharga, dan kompeten. Buss (1973) = penilaian individu terhadap dirinya sendiri, yang sifatnya implicit dan tidak diverbalisasikan. Stuart dan sunden (1991) = penilaian individu terhadap hasil yang dicapai dengan menganalisa seberapa jauh perilaku memenuhi ideal dirinya. Gilmore = penilaian individu terhadap kehormatan dirinya, yang diekspresikan melalui sikap terhadap dirinya. Coopersmith (1967) dan walgito (1991) = suatu proses penilaian yang dilakukan oleh seseorang terhadap dirinya sendiri Branden (1987) = aspek kepribadian yang paling penting dalam proses berpikir, tingkat emosi, keputusan yang diambil, nilai-nilai yang dianut serta penentuan tujuan hidup.

Stress (Tekanan)

BAB I PENDAHULUAN Dewasa ini tempat kerja yang berubah dan bersaing menambah tingkat stres di kalangan para pekerja dan juga manajer. Misalnya, sebuah survei atas pekerja Amerika Serikat menemukan bahwa 46% merasakan pekerjaan mereka sebagai penuh dengan stres dan 34% berpikir serius untuk keluar dari pekerjaan mereka 12 bulan sebelumnya karena stres di tempat kerja (Schellhardt : 1996). Di Asia, semakin banyak manajer memperlihatkan tanda-tanda kelelahan dan kehabisan tenaga yang kronis, dan terus bertambah keprihatinan di kalangan eksekutif senior di Asia bahwa manajer yang kehabisan tenaga dapat berarti kehancuran perusahaan (Abdoolcarim : 1995). Banyak eksekutif yang maju pesat justru di bawah tekanan dan menikmati ketegangan yang datang dari persaingan dan prestasi. Tetapi orang dapat kehabisan tenaga dan itu jelas semakin banyak terjadi di kalangan sejumlah manajer Asia. Mereka memperlihatkan tanda-tanda kelelahan kronis seperti kemurungan, kelesuan, perilaku yang aneh, penyakit fisik ringan dan masalah keluarga yang semakin menumpuk. A. Latar Belakang Kebanyakan kita sadar bahwa stres menjadi masalah dalam organisasi. Kita mendengar tentang pegawai yang membunuh rekan kerja dan supervisornya, selanjutnya kita tahu bahwa penyebab utamanya adalah ketegangan hubungan kerja. Teman-teman mengatakan kepada kita bahwa mereka stres karena muatan kerja yang besar dan harus bekerja lebih lama karena perampingan pada perusahaan mereka. B. Rumusan Masalah 1. Apa yang menyebabkan stres? 2. Mengapa serangkaian kondisi yang sama yang menciptakan stres untuk seseorang tampaknya hanya sedikit berdampak atau bahkan tidak sama sekali bagi orang lain? BAB II PEMBAHASAN A. Stres Stres adalah suatu kondisi yang dinamik yang didalamnya seorang individu dikonfrontasikan dengan suatu peluang, kendala (constrains), atau tuntutan (demands) yang dikaitkan dengan apa yang sangat diinginkannya dan yang hasilnya dipersepsikan sebagai tidak pasti dan penting (Schuler : 1980). Stres tidak dengan sendirinya harus buruk. Walaupun stres lazimnya dibahas dalam konteks negatif, stres juga mempunyai nilai positif. Stres merupakan suatu peluang bila stres itu menawarkan perolehan yang potensial. Misalnya, kinerja yang unggul yang ditunjukkan oleh seorang atlit atau pemanggung dalam situasi-situasi yang “mencekam”. Individu semacam itu sering menggunakan stres secara positif untuk meningkatkan kinerja mendekati maksimum mereka. Pada umumnya, pelaksanaan tugas selalu mengandung permasalahan dan tantangan. Masalah dan tantangan ini seringkali menimbulkan stres yang bisa mengganggu pencapaian tujuan. Stres adalah suatu kondisi tegangan (tension) baik secara faal maupun psikologis yang diakibatkan oleh tuntutan dari lingkungan yang dipersepsi sebagai ancaman. Stres merupakan bagian dari kondisi manusiawi. Dalam batas tertentu, stres membantu kita agar tetap termotivasi (eustres). Tetapi kadang-kadang kita terlalu banyak mendapatkan stres sehingga menurunkan kualitas kinerja kita (distres). Oleh karena itu, kita perlu memiliki kemampuan mengelola stres. Untuk bisa mengelola stres, maka langkah yang harus kita lakukan adalah: mengenali gejala-gejala stres, memahami faktor-faktor penyebab stres, dan melatih diri melakukan mekanisme penanganannya (coping mechanism). B. Gejala-gejala Stres Stres mempengaruhi seluruh diri kita. Kondisi stres dapat diamati dari gejala-gejalanya, baik gejala emosional/kognitif maupun gejala fisik. Jika kita dapat menandai gejala-gejalanya, maka kita akan dapat mengelolanya. Seseorang yang stres tidak berarti harus memiliki/menampakkan seluruh gejala ini, bahkan satu gejala pun sudah bisa kita curigai sebagai pertanda bahwa seseorang mengalami stres. Tabel berikut menggambarkan gejala-gejala stres: Gejala Emosional/Kognitif Gejala Fisik • Mudah merasa ingin marah • Merasa putus asa saat harus menunggu sesuatu • Merasa gelisah • Tidak dapat berkonsentrasi • Sulit berkonsentrasi • Jadi mudah bingung • Bermasalah dengan ingatan (mudah lupa, susah mengingat) • Setiap saat memikirkan hal-hal negatif • Berpikir negatif tentang diri sendiri • Mood naik turun (mood mudah berubah-ubah, misalnya merasa gembira tapi tak lama kemudian merasa bosan dan ingin marah) • Makan terlalu banyak • Makan padahal tidak lapar • Merasa tidak memiliki cukup energi untuk menyelesaikan sesuatu • Merasa tidak mampu mengatasi masalah • Sulit membuat keputusan • Emosi suka meluap-luap (baik gembira, sedih, marah, dan sebagai- nya) • Biasanya merasa marah dan bosan • Kurang memiliki sense of humor • Otot-otot tegang • Sakit punggung bagian bawah • Sakit di bahu atau leher • Sakit dada • Sakit perut • Kram otot • Iritasi atau ruam kulit yang tidak dapat dijelaskan kategorinya • Denyut jantung cepat • Telapak tangan berkeringat • Berkeringat padahal tidak melakukan aktivitas fisik • Perut terasa bergejolak • Gangguan pencernaan dan cegukan • Diare • Tidak dapat tidur atau tidur berlebihan • Napas pendek • Menahan napas C. Faktor Penyebab Stres Ada tiga kategori sumber potensial stres yaitu faktor lingkungan (ketidakpastian ekonomi, politik, teknologi), faktor organisasional (tuntutan tugas, peran dan hubungan antar pribadi ; struktur, kepemimpinan dan tahap hidup organisasi), faktor individu (masalah keluarga, ekonomi dan kepribadian). Apakah faktor-faktor ini mengarah ke stres yang aktual bergantung pada perbedaan individual seperti pengalaman kerja dan kepribadian. Bila stres dialami oleh seorang individu, gejalanya dapat muncul sebagai keluaran fisiologis (sakit kepala, tekanan darah tinggi, penyakit jantung), psikologis (kecemasan, murung, berkurangnya kepuasan kerja), dan perilaku (produktivitas, kemangkiran, tingkat keluarnya karyawan). 1) Faktor Lingkungan Seperti ketidakpastian lingkungan mempengaruhi desain dari struktur suatu organisasi, ketidakpastian itu juga mempengaruhi tingkat stres di kalangan para karyawan dalam organisasi tersebut. Perubahan dalam siklus bisnis menciptakan ketidakpastian ekonomi. Bila ekonomi itu mengerut, orang menjadi makin mencemaskan keamanan mereka. Ketidakpastian politik seperti ancaman sparatisme dan perubahan politik dapat menyebabkan stres. Ketidakpastian teknologi merupakan tipe ketiga yang dapat menyebabkan stres. Karena inovasi-inovasi baru dapat membuat keterampilan dan pengalaman seorang karyawan menjadi ketinggalan dalam periode waktu yang sangat singkat, komputer, robot, otomatisasi dan ragam-ragam lain dari inovasi teknologi merupakan ancaman bagi banyak orang dan menyebabkan mereka stres. 2) Faktor Organisasi Banyak sekali faktor di dalam organisasi yang dapat menimbulkan stres. Tekanan untuk menghidari kekeliruan atau menyelesaikan tugas dalam suatu kurun waktu yang terbatas, beban kerja yang berlebihan, seorang bos yang menuntut dan tidak peka serta rekan kerja yang tidak menyenangkan merupakan beberapa contoh. Kita telah mengkategorikan faktor-faktor ini di sekitar tugas, tuntutan peran, tuntutan hubungan antar pribadi, struktur organisasi, kepemimpinan organisasi dan tingkat hidup organisasi. a. Tuntutan tugas Merupakan faktor yang dikaitkan pada pekerjaan seseorang. Faktor ini mencakup desain pekerjaan individu (otonomi, keragaman tugas, tingkat otomatisasi), kondisi kerja dan tata letak kerja fisik. Lini perakitan dapat memberi tekanan pada orang bila kecepatannya dirasakan sebagai berlebihan. Makin banyak kesalingtergantungan antara tugas seorang dengan tugas orang lain, kehadiran stres makin potensial. Sebaliknya otonomi cenderung mengurangi stres. Pekerjaan di tempat dengan suhu, kebisingan atau kondisi kerja lain yang berbahaya atau sangat tidak diinginkan dapat meningkatkan kecemasan. Demikian juga bekerja dalam suatu kamar yang berjubel atau dalam suatu lokasi yang terbuka sehingga terus menerus menjadi gangguan. b. Tuntutan peran Tuntutan peran berhubungan dengan tekanan yang diberikan pada seseorang sebagai suatu fungsi dari peran tertentu yang dimainkan dalam organisasi itu. Konflik peran menciptakan harapan-harapan yang barangkali dirujukkan atau dipuaskan. Peran yang kelebihan beban terjadi bila karyawan diharapkan untuk melakukan lebih daripada yang dimungkinkan oleh waktu. Ambitugias peran muncul bila harapan peran tidak dipahami dengan jelas dan karyawan tidak pasti mengenai apa yang harus dikerjakan. c. Tuntutan antar pribadi Adalah tekanan yang diciptakan oleh karyawan lain. Kurangnya dukungan sosial dari rekan-rekan dan hubungan antar pribadi yang buruk dapat menimbulkan stres yang cukup besar khususnya diantara para karyawan dengan kebutuhan sosial yang tinggi. d. Struktur organisasi Menentukan tingkat diferensiasi dalam organisasi, tingkat aturan dan peraturan, dan dimana keputusan diambil. Aturan yang berlebihan dan kurangnya pertisipasi dalam pengambilan keputusan yang berdampak pada seorang karyawan merupakan suatu contoh dari variabel struktural yang dapat merupakan sumber potensial dari stres. e. Kepemimpinan organisasi Menggambarkan gaya manajerial dari eksekutif senior organisasi. Beberapa eksekutif senior menciptakan suatu budaya yang dicirikan oleh ketegangan, rasa takut dan kecemasan. Mereka membangun tekanan yang tidak realistis untuk berkinerja dalam jangka pendek, memaksakan pengawasan yang sangat ketat dan secara rutin memecat karyawan yang tidak dapat “mengikuti”. 3) Faktor Individual Kategori ini mencakup faktor-faktor dalam kehidupan pribadi karyawan seperti persoalan keluarga, masalah ekonomi pribadi dan karakteristik kepribadian bawaan. Survei nasional secara konsisten menunjukkan bahwa orang menganggap hubungan pribadi dan keluarga sangat berharga. Kesulitan pernikahan, pecahnya suatu hubungan dan kesulitan disiplin pada anak-anak merupakan contoh masalah hubungan yang menciptakan stres bagi para karyawan dan terbawa ke tempat kerja. Masalah ekonomi yang diciptakan oleh individu yang terlalu merentangkan sumber daya keuangan mereka merupakan suatu perangkat kesulitan pribadi lain yang dapat menciptakan stres bagi karyawan dan mengganggu perhatian mereka terhadap kerja. Secara umum, faktor penyebab stres meliputi: a. Ancaman. Persepsi tentang adanya ancaman membuat seseorang merasa stres, baik ancaman fisik, sosial, finansial, maupun ancaman lainnya. Keadaan akan menjadi buruk bila orang yang mempersepsikan tentang adanya ancaman ini merasa bahwa dirinya tidak dapat melakukan tindakan apa pun yang akan bisa mengurangi ancaman tersebut. b. Ketakutan Ancaman bisa menimbulkan ketakutan. Ketakutan membuat orang membayangkan akan terjadinya akibat yang tidak menyenangkan, dan hal ini membuat orang menjadi stres. c. Ketidakpastian Saat kita merasa tidak yakin tentang sesuatu, maka kita akan sulit membuat prediksi. Akibatnya kita merasa tidak akan dapat mengendalikan situasi. Perasaan tidak mampu mengendalikan situasi akan menimbulkan ketakutan. Rasa takut menyebabkan kita merasa stres. d. Disonansi kognitif Bila ada kesenjangan antara apa yang kita lakukan dengan apa yang kita pikirkan, maka dikatakan bahwa kita mengalami disonansi kognitif, dan hal ini akan dirasakan sebagai stres. Sebagai contoh, bila kita merasa bahwa kita adalah orang yang baik, namun ternyata menyakiti hati orang lain, maka kita akan mengalami disonansi dan merasa stres. Disonansi kognitif juga terjadi bila kita tidak dapat menjaga komitmen. Kita yakin bahwa diri kita jujur dan tepat janji, namun adakalanya situasi/lingkungan tidak mendukung kita untuk jujur atau tepat janji. Hal ini akan membuat kita merasa stres karena kita terancam dengan sebutan tidak jujur atau tidak mampu menepati janji. Faktor lain yang bisa menimbulkan stres dalam kehidupan sehari-hari, seperti: 1. Kematian, baik kematian pasangan, keluarga, maupun teman 2. Kesehatan: kecelakaan, sakit, kehamilan 3. Kejahatan: penganiayaan seksual, perampokan, pencurian, pencopetan. 4. Penganiayaan diri: penyalahgunaan obat, alkoholisme, melukai diri sendiri 5. Perubahan keluarga: perpisahan, perceraian, kelahiran bayi, perkawinan. 6. Masalah seksual 7. Pertentangan pendapat: dengan pasangan, keluarga, teman, rekan kerja, pimpinan 8. Perubahan fisik: kurang tidur, jadwal kerja baru. 9. Tempat baru: berlibur, pindah rumah 10. Keuangan: kekurangan uang, memiliki uang, menginvestasikan uang. 11. Perubahan lingkungan: di sekolah, di rumah, di tempat kerja, di kota, masuk penjara. 12. Peningkatan tanggung jawab: adanya tanggungan baru, pekerjaan baru. Di tempat kerja, selain faktor penyebab yang bersifat umum di atas, ada 6 (enam) kelompok faktor utama penyebab stres, yaitu: 1. Tuntutan tugas 2. Pengendalian terhadap pegawai, yang berhubungan dengan bagaimana para pegawai melaksanakan pekerjaannya 3. Dukungan yang didapatkan dari rekan kerja dan pimpinan 4. Hubungan dengan rekan kerja 5. Pemahaman pegawai tentang peran dan tanggung jawab 6. Seberapa jauh instansi tempat bekerja berunding dengan pegawai baru. D. Mengelola Stres Dalam mengelola stres ada 2 pendekatan yang bisa diterapkan yaitu pendekatan individu dan organisasional. Pendekatan individu mencakup pelaksanaan teknik manajemen waktu, meningkatkan latihan fisik, pelatihan relaksasi dan perluasan jaringan dukungan sosial. Pendekatan organisasional mencakup perbaikan seleksi personil dan penempatan kerja, penempatan tujuan yang realistis, perancangan ulang pekerjaan, peningkatan keterlibatan karyawan, perbaikan komunikasi organisasi dan pelaksanaan program kesejahteraan. Manusia adalah makhluk kompleks yang berada dalam kehidupan yang kompleks pula. Kompleksitas kehidupan berpotensi menimbulkan stres, dan menuntut seseorang untuk mengatasinya. Cara seseorang mengatasi stres dapat dikelompokkan menjadi dua kategori. Pertama, cara ini merupakan cara yang spontan dan tidak disadari, dimana pengelolaan stres berpusat pada emosi yang dirasakan. Dalam istilah psikologi diklasifikasikan sebagai defense mechanism. Beberapa perilaku yang tergolong kedalam kelompok ini adalah: 1. Acting out, yaitu menampilkan tindakan yang justru tidak mengatasi masalah. Perilaku ini lebih sering terjadi pada orang yang kurang mampu mengendalikan/menguasai diri, misalnya merusak barang-barang di sekitarnya. 2. Denial, yaitu menolak mengakui keadaan yang sebenarnya. Hal ini bisa bermakna positif, bisa pula bermakna negatif. Sebagai contoh, seseorang guru menyadari bahwa dirinya memiliki kelemahan dalam berbahasa Inggris, namun ia terus berupaya untuk mempelajarinya; bisa bermakna positif bila dengan usahanya tersebut terjadi peningkatan kemampuan; bermakna negatif bila kemampuannya tidak meningkat karena memang potensinya sangat terbatas, namun ia tetap berusaha sampai mengabaikan pengembangan potensi lain yang ada dalam dirinya. 3. Displacement, yaitu memindahkan/melampiaskan perasaan/emosi tertentu pada pihak/objek lain yang benar-benar tidak ada hubungannya namun dianggap lebih aman. Contohnya: Seorang guru merasa malu karena ditegur oleh Kepala Sekolah di depan guru-guru lain, maka ia melampiaskan perasaan kesalnya dengan cara memarahi murid-murid di kelas. 4. Rasionalisasi, yaitu membuat alasan-alasan logis atas perilaku buruk. Contohnya: Seorang Kepala Sekolah yang tidak menegur guru yang membolos selama 3 hari mengatakan bahwa ia tidak menegur guru tersebut karena pada saat itu ia sedang mengikuti pelatihan untuk kepala sekolah di ibukota provinsi. Kedua, cara yang disadari, yang disebut sebagai direct coping, yaitu seseorang secara sadar melakukan upaya untuk mengatasi stres. Jadi pengelolaan stres dipusatkan pada masalah yang menimbulkan stres. Ada dua strategi yang bisa dilakukan untuk mengatasi stres, yaitu: 1. Meningkatkan toleransi terhadap stres, dengan cara meningkatkan keterampilan/kemampuan diri sendiri, baik secara fisik maupun psikis, misalnya, Secara psikis: menyadarkan diri sendiri bahwa stres memang selalu ada dalam setiap aspek kehidupan dan dialami oleh setiap orang, walaupun dalam bentuk dan intensitas yang berbeda. Secara fisik: mengkonsumsi makanan dan minuman yang cukup gizi, menonton acara-acara hiburan di televisi, berolahraga secara teratur, melakukan tai chi, yoga, relaksasi otot, dan sebagainya. 2. Mengenal dan mengubah sumber stres, yang dapat dilakukan dengan tiga macam pendekatan, yaitu: (a) bersikap asertif, yaitu berusaha mengetahui, menganalisis, dan mengubah sumber stres. Misalnya: bila ditegur pimpinan, maka respon yang ditampilkan bukan marah, melainkan menganalisis mengapa sampai ditegur; (b) menarik diri/menghindar dari sumber stres. Tindakan ini biasanya dilakukan bila sumber stres tidak dapat diatasi dengan baik. Namun cara ini sebaiknya tidak dipilih karena akan menghambat pengembangan diri. Kalaupun dipilih, lebih bersifat sementara, sebagai masa penangguhan sebelum mengambil keputusan pemecahan masalah; dan (c) kompromi, yang bisa dilakukan dengan konformitas (mengikuti tuntutan sumber stres, pasrah) atau negosiasi (sampai batas tertentu menurunkan intensitas sumber stres dan meningkatkan toleransi terhadap stres) E. Perbedaan Individual Ada orang yang berkembang di bawah situasi penuh stres, orang lain dilumpuhkan oleh situasi itu. Apakah yang membedakan orang dalam hal kemampuan mereka menangani stres? Apakah variabel perbedaan individual yang memperlunak hubungan antara penyebab stres potensial dan stres yang dialami? Sekurang-kurangnya ada lima variabel - persepsi, pengalaman kerja, dukungan sosial, keyakinan akan tempat kedudukan kendali, dan permusuhan – telah ditentukan sebagai pelunak yang relevan. 1. Persepsi Karyawan bereaksi untuk menanggapi persepsi mereka terhadap realitas bukannya realitas itu sendiri. Oleh karena itu persepsi akan memperlunak hubungan antara suatu kondisi stres potensial dan reaksi seorang karyawan terhadap kondisi itu. Rasa takut seseorang bahwa ia akan kehilangan pekerjaan karena perusahaannya melakukan PHK massal dapat dipersepsikan oleh seseorang lain sebagai suatu kesempatan untuk memperoleh pesangon yang besar dan memulai bisnisnya sendiri. Sama halnya apa yang dipersepsikan satu karyawan sebagai suatu lingkungan kerja yang efisien dan menantang dapat dipandang oleh yang lain sebagai mengancam dan menuntut. Jadi potensial stres dalam faktor lingkungan, organisasional dan individual tidaklah dalam kondisi objektifnya melainkan terletak dalam penafsiran seorang karyawan terhadap faktor-faktor itu. 2. Pengalaman kerja Dikatakan orang bahwa pengalaman merupakan guru yang sangat baik. Pengalaman juga dapat merupakan pengurang stres yang sangat baik. Pengalaman pada pekerjaan cenderung berkaitan secara negatif dengan stres kerja. 3. Dukungan sosial Makin banyak bukti yang menunjukkan bahwa dukungan sosial – yaitu hubungan kolegal dengan rekan sekerja atau supervisor – dapat menyanggah dampak stres. Logika yang mendasari variabel pelunak ini adalah bahwa dukungan sosial bertindak suatu pereda yang mengurangi efek negatif bahkan dari pekerjaan-pekerjaan berkepegangan tinggi. Bagi individu yang kolega kerjanya tidak membantu atau bahkan aktif bermusuhan, dukungan sosial dapat ditemukan diluar pekerjaan itu. Keterlibatan dengan keluarga, teman dan komunitas dapat memberikan dukungan – khususnya bagi mereka yang memiliki kebutuhan sosial yang tinggi – yang tidak diperoleh dari tempat kerja dan ini dapat membuat penyebab stres pekerjaan lebih dapat ditolerir. 4. Keyakinan akan tempat kedudukan kendali (Locus of Control) Tempat kedudukan kendali merupakan suatu atribut kepribadian. Mereka dengan tempat kedudukan kendali internal yakin bahwa mereka mengendalikan tujuan akhir mereka sendiri. Mereka dengan tempat kedudukan kendali eksternal yakin bahwa kehidupan mereka dikendalikan oleh kekuatan-kekuatan luar. Bukti menunjukkan bahwa kaum internal mempersepsikan pekerjaan mereka kurang mengandung stres dibanding kaum eksternal. Jadi kaum eksternal yang lebih besar kemungkinan merasa tidak berdaya dalam situasi penuh stres dan juga lebih besar kemungkinan mengalami stres. 5. Permusuhan Kepribadian tipe A merupakan variabel pelunak yang paling sering digunakan sehubungan dengan stres. Kepribadian tipe A dicirikan oleh perasaan kronis atas keterdesakan waktu dan oleh suatu dorongan kompetitif yang berlebihan. Seorang individu tipe A terlibat secara agresif dalam suatu perjuangan yang tidak henti-henti dan kronis untuk mencapai lebih banyak dalam waktu yang lebih singkat dan kalau perlu dengan melawan upaya-upaya dari sesuatu atau orang-orang lain yang menentangnya. Diyakini kaum tipe A lebih besar kemungkinan mengalami stres di dalam dan di luar pekerjaannya. F. Reaksi Adaptasi Terhadap Stres Seberapa banyak, lama, dan berat keberadaan gejala-gejala stres menggambarkan pada tahap mana reaksi seseorang terhadap stres yang dialaminya. Menurut Hans Selye (1974), ada 3 tahap reaksi adaptasi seseorang terhadap stres, yaitu: • Tahap 1: Alarm Reaction. Gejala muncul sebagai respons permulaan terhadap adanya stres, misalnya karena harus menyusun Persiapan Mengajar Harian, seorang guru baru mendadak sakit perut/mulas-mulas. • Tahap 2: Resistance. Seseorang yang sudah terbiasa menghadapi stres pada akhirnya akan lebih tahan (resisten) terhadap stres. Pada tahap ini, seseorang menemukan adaptasi yang baik terhadap situasi yang menimbulkan stres, sehingga alarm reaction menurun. Namun adakalanya pada tahap ini timbul diseases of adaptation, yaitu suatu keadaan dimana seolah-olah seseorang sudah beradaptasi dengan situasi yang menimbulkan stres, padahal sebenarnya adaptasinya tidak tepat sehingga timbul penyakit-penyakit seperti darah tinggi, maag, eksem, dan sebagainya. • Tahap 3: Exhaustion. Tahap ini adalah suatu keadaan dimana seseorang benar-benar sakit, yang terjadi bila stres terus menerus dialami dan orang tersebut tidak dapat mengatasinya. Pada tahap ini gejala sudah lebih berat, misalnya seseorang menjadi benar-benar putus asa, mengalami halusinasi, delusi, dan bahkan kematian. G. Konsekuensi Stres Stres muncul dalam sejumlah cara yang dikelompokkan dalam tiga kategori umum : gejala fisiologis, psikologis dan perilaku. • Gejala fisiologis Stres dapat menciptakan perubahan dalam metabolisme, meningkatkan laju detak jantung dan pernapasan, meningkatkan tekanan darah, menimbulkan sakit kepala dan menyebabkan tekanan jantung. • Gejala psikologis Stres dapat menyebabkan ketidakpuasan. Stres yang berkaitan dengan pekerjaan dapat menimbulkan ketidakpuasan yang berkaitan dengan pekerjaan. Memang itulah efek psikologis yang paling sederhana dan paling jelas dari stres itu. Tetapi stres muncul dalam keadaan psikologis lain misalnya ketegangan, kecemasan, mudah marah, kebosanan dan suka menunda-nunda. Terbukti bahwa bila orang ditempatkan dalam pekerjaan yang mempunyai tuntutan ganda dan berkonflik atau dimana kurang adanya kejelasan tugas, wewenang dan tanggung jawab pemikul pekerjaan, stres dan ketidakpuasan akan meningkat. • Gejala perilaku Gejala stres yang dikaitkan dengan perilaku mencakup perubahan dalam produktivitas, absensi, tingkat keluarnya karyawan juga perubahan dalam kebiasaan makan, meningkatnya merokok dan konsumsi alcohol, bicara cepat, gelisah dan gangguan tidur. Stres pada tingkat rendah sampai sedang merangsang tumbuh dan meningkatkan kemampuan untuk bereaksi. Pada saat itulah individu sering melakukan tugasnya dengan lebih baik, lebih intensif atau lebih cepat. Tetapi terlalu banyak stres menempatkan tuntutan yang tidak dapat dicapai atau kendala pada seseorang yang mengakibatkan kinerja menjadi lebih rendah. BAB III PENUTUP Eksistensi stres kerja tidak dengan sendirinya menyiratkan kinerja yang lebih rendah. Bukti menunjukkan bahwa stres dapat berpengaruh positif atau negatif pada kinerja karyawan. Bagi banyak orang kuantitas stres yang rendah sampai sedang, memungkinkan mereka melakukan pekerjaannya dengan lebih baik, dengan meningkatkan intensitas kerja, kewaspadaan dan kemampuan bereaksi. Tetapi tingkat stres yang tinggi atau bahkan tingkat rendah yang berkepanjangan, akhirnya akan meminta korban dan kinerja akan merosot. Dampak stres pada kepuasan jauh lebih langsung. Ketegangan yang dikaitkan dengan pekerjaan cenderung mengurangi kepuasan kerja umum. Meskipun stres tingkat rendah sampai sedang mungkin memperbaiki kinerja, para karyawan merasakan bahwa stres membuat tidak puas. BAB IV RANGKUMAN Manusia adalah makhluk kompleks yang berada dalam kehidupan yang kompleks pula. Artinya, dalam suatu kehidupan tentunya kita sering mengalami berbagai hal misalkan permasalahan-permasalahan yang timbul yang mengakibatkan kondisi kita kadang sering tidak labil. Kompleksitas kehidupan berpotensi menimbulkan stres, dan menuntut seseorang untuk mengatasinya. Walaupun stres lazimnya dibahas dalam konteks negatif, stres juga mempunyai nilai positif. Stres merupakan suatu peluang bila stres itu menawarkan perolehan yang potensial. Biasanya kriminalitas menjadi suatu akibat yang timbul ketika seseorang mengalami stres berat. Masih banyak cara lain bagai mana kita menyiasati stres dengan cara mengerjakan sesuatu hal yang positif. Tergantung individu masing-masing bagaimana menyiasati stress. DAFTAR PUSTAKA - file:///D:/Mengelola_AKHMADSUDRAJAT_TENTANG PENDIDIKAN.htm - file:///D:/mengelola-stres-kerja.html

Pengertian dan Jenis-jenis Alat Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN Pendidikan merupakan suatu kegiatan yang ada dalam kehidupan masyarakat untuk memperoleh kehidupan yang lebih baik. Banyak sekali faktor penunjang yang sangat mepengaruhi keberhasilan suatu pendidikan, diantaranya ialah adanya alat-alat yang dijadikan sebagai alat pendidikan. Yang dimaksud alat pendidikan ialah segala perlengkapan yang dipakai dalam pendidikan. Alat pendidikan merupakan faktor pendidikan yang sengaja dibuat dan digunakan demi pencapaian tujuan pendidikan yang diinginkan. A. Latar Belakang Dalam proses pelaksanaan pendidikan dibuthukan langkah-langkah yang diambil demi kelancaran proses pelaksanaan pendidikan tersbut. Langkah-langkah tersebut kita kenal dengan alat-alat pendidikan. Berdasarkan pernyataan itu, maka di dalam makalah ini akan dibahas lebih detail tentang pengertian dan jenis-jenis alat pendidikan. B. Rumusan Masalah 1. Apa pengertian jenis-jenis alat pendidikan? 2. Apa saja jenis-jenis alat pendidikan? 1 BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Jenis-Jenis Alat Pendidikan Alat pendidikan adalah suatu tindakan atau situasi yang sengaja diadakan untuk tercapainya suatu tujuan pendidikan yang tertentu. Alat pendidikan merupakan faktor pendidikan yang sengaja dibuat dan digunakan demi pencapaian tujuan pendidikan yang diinginkan. Selain dari pada itu alat pendidikan juga bisa diartikan segala perlengkapan yang dipakai dalam usaha pendidikan. Dalam praktek pendidikan, istilah alat pendidikan sering diindentikkan dengan media pendidikan, walaupun sebenarnya pengertian alat lebih luas dari pada media. Namun yang dimaksud disini adalah alat pendidikan bukan media pendidikan. Alat pendidikan adalah langkah-langkah yang diambil demi kelancaran proses pelaksanaan pendidikan . jadi alat pendidikan itu berupa usaha dan perbuatan yang secara konkrit dan tegas dilaksanakan, guna menjaga agar proses pendidikan bisa berjalan dengan lancar dan berhasil. Namun secara umum, alat pendidikan adalah segala sesuatu yang digunakan untuk mencapai tujuan pendidikan . Sementara itu, Ahmad D. Marimba memandang alat pendidikan dari aspek fungsinya, yakni ; alat sebagai perlengkapan, alat sebagai pembantu mempermudah usaha mencapai tujuan, alat sebagai tujuan untuk mencapai tujuan selanjutnya. Menurut pendapat ini, alat pendidikan bisa berupa usaha/perbuatan atau berupa benda/perlengkapan yang bisa memperlancar/mempermudah pencapaian tujuan pendidikan. 2 B. Jenis-Jenis Alat Pendidikan Mengenai -alat pendidikan, kita dapat memedakan alat-alat pendidikan ke dalam dua golongan yaitu: a. Alat pendidikan preventif Alat pendidikan preventif ialah alat yang bersifat pencegahan. Tujuan alat pendidikan preventif itu diadakan jika maksudnya mencegah anak sebelum ia berbuat sesuatu yang tidak baik. Dan untuk menjaga agar hal-hal yang dapat menghambat atau menggangggu kelancaran dari proses pendidikan bisa dihindarkan. Misalnya, tata tertib, anjuran dan perintah, larangan dan paksaan. b. Alat pendidikan represif Alat pendidikan represif disebut juga alat pendidikan kuratif atau alat pendidikan korektif. Alat pendidikan represif bertujuan untuk menyadarkan anak kembali kepada hal-hal yang benar, yang baik dan tertib. Alat pendidikan represif diadakan bila terjadi sesuatu perbuatran yang dianggap dengan peraturan-peraturan, atau sesuatu perbuatan yang dianggap melanggar peraturan. Misalnya, pemberitahuan, teguran, hukuman dan ganjaran. Namun ada pendapat lain yang mengatakan bahwa alat pendidikan dibagi ke dalam tiga bagian : 1. Alat-alat yang memberikan perlengkapan berupa kecakapan berbuat dan pengetahuan hafalan. Alat-alat ini dapat disebut alat-alat untuk pembiasan. 2. Alat-alat untuk memberi pengertian; membentuk sikap, minat dan cara-cara berfikir. 3. Alat-alat yang membawa ke arah keheningan batin, kepercayaan dan pengarahan diri sepenuhyna kepada-Nya. Adapun ditinjau dari segi wujudnya, maka alat pendidikan itu dapat berupa: 1. Benda-benda sebagai alat bantu pendidikan ( hardware) Banyak sekali macamnya yang termasuk kedalam benda-benda yang dianggap sebagi alat bantu pendidikan, diantaranya mencakup meja, kursi, papan tulis, penghapus, kapur tulis, buku, peta, dan sebagainya. 3 2. Perbuatan pendidik ( software) a. Teladan Merupakan segala tingakah laku, cara berbuat, dan berbicara yang ada pada diri pendidik yang kemungkinan akan ditiru oleh si anak didik. Dengan teladan ini, lahirlah gejala identifikasi positif, yakni penyamaan diri dengan orang yang ditiru. Identifikasi positif itu penting sekali dalam pembentukan kepribadian. Karena itulah teladan merupakan alat pendidikan yang utama, sebab terikat erat dengan pergaulan dan berlangsung secara wajar. Hal yang perlu diperhatikan oleh pendidik dalam hal ini adalah kejelasan tentang tingkah laku mana yang harus ditiru ataupun sebaliknya. b. Anjuran, suruhan dan perintah Perintah adalah tindakan pendidik yang menyuruh anak didik melakukan sesuatu yang diharapkan untuk mencapai tujuan tertentu. Jika pada teladan anak dapat melihat, di dalam anjuran, suruhan, atau perintah anak mendengar apa yang harus dilakukan. c. Larangan Larangan merupakan tindakan pendidik menyuruh anak didik supaya tidak melakukan sesuatu atau menghindari tingkah laku tertentu demi tercapainya tujuan pendidikan tertentu. d. Pujian dan hadiah Merupakan tindakan pendidik yang fungsinya memperkuat penguasaan tujuan pendidikan tertentu yang telah dicapai oleh anak didik. 4 Hadiah dalam hal ini tidak mesti selalu berwujud barang. Anggukan kepala dengan wajah berseri, menunjukan jempol si pendidik, sudah merupakan satu hadiah yang pengaruhnya besar sekali, seperti memotivasi, menggembirakan, dan menambah keprcayaan dirinya. e. Teguran Teguran merupakan tindakan pendidik untuk mengoreksi pencapaian tujuan pendidik oleh anak didik. Teguran dapat berupa kata-kata, tetapi juga dapat berupa isyarat-isyarat, misalnya pandangan mata yang tajam, menunjuk dengan jari, dan sebagainya. f. Peringatan dan ancaman Peringatan diberikan kepada anak yang telah beberapa kali melakukan pelanggaran, dan telah diberikan teguran pula atas pelanggarannya. Dalam memberikan peringatan ini, biasanya disertai dengan ancaman akan sanksinya. Karena itulah, ancaman merupakan tindakan pendidik mengoreksi secara keras tingkah laku anak didik yang tidak diharapkan dan disertai perjanjian jika terulang lagi akan dikenakan hukuman atau sanksi. g. Hukuman Menghukum ialah memberikan atau mengadakan nestapa atau penderitaan dengan sengaja kepada anak didik dengan maksud agar penderitaan tersebut betul-betul dirasakannya, bukan untuk meniksa si anak didik tetapi untuk menuju kearah perbaikan. 5 C. Kriteria Pemilihan Alat Pendidikan Kriteria yang paling utama dalam pemilihan media bahwa media harus disesuaikan dengan tujuan pembelajaran atau kompetisi yang ingin dicapai. Contoh : bila tujuan atau kompetisi peserta didik bersifat menghafalkan kata-kata tentunya media audio yang tepat untuk digunakan. Jika tujuan atau kompetisi yang dicapai bersifat memahami isi bacaan maka media cetak yang lebih tepat untuk digunakan. Kalau tujuan pembelajaran bersifat motorik, maka media film dan video bisa digunakan. Di samping itu, terdapat kriteria lainnya yang bersifat melengkapi (komplementer). D. Karakteristik Jenis Media Pembelajaran 1. Media Visual Diam Media cetakan dan grafis di dalam proses belajar mengajar paling banyak dan paling sering digunakan. Media ini termasuk kategori media visual non proyeksi yang berfungsi untuk menyalurkan pesan dari pemberi ke penerima pesan (dari guru kepada siswa). Pesan yang dituangkan dalam bentuk tulisan, huruf-huruf, gambar-gambar dan simbol yang mengandung harti disebut ”Media Grafis”. Media grafis termasuk media visual diam, sebagaimana halnya dengan media lain media grafis mempunyai fungsi untuk menyalurkan pesan dari guru kepada siswa. Saluran yang dipakai menyangkut indera penglihatan yang dituangkan ke dalam simbol-simbol yang menarik dan jelas. Media ini tidak termasuk media yang relatif murah dalam pengadaannya bila ditimbang dari segi biaya. Macam-macam media grafis adalah: gambar/foto, diagram, bagan, grafik, poster, media cetak, buku. 6 a. gambar Media grafis paling umum digunakan dalam PBM, karena merupakan bahsa yang umum dan dapat mudah dimengerti oleh peserta didik. Kemudahan mencerna media grafis karena sifatnya visual konkrit menampilkan objek sesuai dengan bentuk dan wujudnya sehingga tidak verbalistik. Kelebihan media ini adalah: - Sifatnya konkrit, lebih realistic dibandingkan dengan media verbal - Dapat memperjelas suatu masalah dalam bidang apa saja, baik untuk usia muda maupun tua - Harganya dan tidak memerlukan peralatan khusus dalam penyampaiannya. Kelemahannya : - Gambar/foto hanya menekankan persepsi indera mata - Ukurannya sangat terbatas untuk kelompok besar b. diagram Merupakan gambar yang sederhana yang menggunakan garis-garis dan simbol-simbol, secara garis besar dan menunjukkan hubungan antar komponennya atau proses yang ada pada diagram tersebut. Isinya pada umumnya berupa petunjuk-petunjuk. Diagram ini untuk menyederhanakan yang komplek-komplek sehingga dapat memperjelas penyajian pesan. Oleh karena diagram bersifat : - Simbolis dan abstrak, kadang-kadang sulit dimengerti - Untuk dapat membaca diagram diperlukan keahlian khusus dalam bidangnya tentang isi diagram tersebut - Walaupun sulit dimengerti, karena sifatnya yang padat diagram dapat memperjelas arti. 7 Ciri-ciri diagram yang baik : - Benar, diagram rapih dan disertai dengan keterangan yang jelas - Cukup besar dan ditempatkan secara strategis - Penyusunannya disesuaikan dengan pola baca yang umum dari atas ke bawah atau dari kiri ke kanan c. bagan bagan merupakan media yang berisi tentang gambar-gambar, keterangan-keterangan, daftar-daftar dan sebagainya. Bagan digunakan untuk memperagakan pokok-pokok isi bagan secara jelas dan sederhana antara lain : perkembangan, perbandingan, struktur, organisasi. 2. Media Display - Papan tulis/whiteboard - Papan flannel - Filp chart 3. Gambar mati yang diproyeksikan - Over head projector + over heat transparence - Slides/film bingkai - Film strip/film rangka - Epidiascope - Computer + multimedia projector 8 BAB III KESIMPULAN Alat pendidikan merupakan salah satu faktor penunjang kelancarannya proses pendidikan. Alat pendidikan ada yang berupa software yaitu perbuatan yang dilakukan oleh tenaga pendidik guna tercapainya tujuan pendidikan; yang mencakup nasehat, teladan, larangan, perintah, pujian, teguran, ancaman dan hukuman. Ada juga hardware yaitu semua benda-benda yang dianggap sebagai alat bantu dalam pendidikan; yang meliputi meja, kursi, papan tulis, penghapus, kapur tulis, buku, peta, dan sebagainya. Dalam pemilihan dan penggunaan alat pendidikan tidak asal pilih saja tetapi harus diperhatikan beberapa hal yaitu: tujuan yang ingin dicapai, orang yang menggunakan alat, untuk siapa alat itu digunakan, dan keefektivitasan alat tersebut. Tetepi dari kesemuanya itu yang paling penting untuk diperhatikan ialah pribadi orang yang menggunakannya, sehingga penggunaan alat pendidikan tersebut tidak sekedar persoalan teknis belaka, namun lebih jauh justru menyangkut persoalan batin atau pribadi pendidik. 9 DAFTAR PUSTAKA - Ahmad D. Marimba, Pengantar Filsafat Pendidikan Islam, Bandung : Al-Ma’arif, 1987 - http://www.komisiGRATIS.com/?id=samoel 10

Pancasila Sebagai Falsafah Bangsa

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Terlahirnya Pancasila sebagaimana tercatat dalam sejarah kemerdekaan bangsa Indonesia, merupakan sublimasi dan kristalisasi dari pandangan hidup (way of life) dan nilai-nilai budaya luhur bangsa yang mempersatukan keanekaragaman bangsa kita menjadi bangsa yang satu, Indonesia. Berbeda dengan Jerman, Inggris, Perancis, serta negara-negara Eropa Barat lainnya, yang menjadi suatu negara bangsa (nation state) karena kesamaan bahasa. Atau negara-negara lainnya, yang menjadi satu bangsa karena kesamaan wilayah daratan. Latar belakang historis dan kondisi sosiologis, antropologis dan geografis Indonesia yang unik dan spesifik seperti, bahasa, etnik, atau suku bangsa, ras dan kepulauan menjadi komponen pembentuk bangsa yang paling fundamental dan sangat berpengaruh terhadap realitas kebangsaan Indonesia saat ini. Dengan demikian, Pancasila sebagai dasar falsafah Negara Indonesia harus diketahui dan dipahami oleh seluruh bangsa Indonesia agar menghormati, menghargai, menjaga, dan menjalankan nilai-nilai serta norma-norma positif yang terkandung dalam sila-sila pancasila hingga menjadi bangsa yang kuat dalam menghadapi kisruh dalam berbagai aspek sosial, ekonomi, politik baik nasional maupun internasional seperti yang sedang kita alami belakangan ini. B. Rumusan Masalah Dengan memperhatikan latar belakang tersebut, agar penulis memperoleh hasil yang diinginkan, maka penulis mengemukakan rumusan masalah yang antara lain : 1. Apakah landasan filosofis Pancasila? 2. Apakah fungsi utama filsafat Pancasila bagi bangsa dan negara Indonesia? 3. Apakah bukti bahwa Pancasila dijadikan sebagai dasar falsafah negara Indonesia? BAB II TINJAUAN UMUM 1. Filsafat Secara etimologis istilah “filsafat” atau bahasa Inggrisnya disebut “philosophi” berasal dari bahasa Yunani “philien” (cinta) dan “sophos” (hikmah/kearifan) atau bisa juga diartikan “cinta kebijaksanaan”. Makna menurut beberapa tokoh filsafat yaitu : • Socrates : peninjauan dalam diri yangbersifat reflektif atau berupa perenungan terhadap azas-azas dari kehidupan adil dan bahagia. • Plato : filsuf adalah pecinta pandangan tentang kebenaran (Vision of truth). Dalam pencarian dan menangkap pengetahuan mengenai ide yang abadi dan tak berubah. Wawasan filsafat terdiri dari beberapa aspek, yaitu Aspek Ontologi (eksistensi), Epistemologi (Metode/cara), dan Aksikologi (nilai dan estetika). Aliran filsafat juga terbagi atas beberapa sifat yaitu Materialisme (kebendaan), Idealisme / Spiritualisme (ide dan spirit), Realisme (Realitas). 2. Pancasila Pancasila adalah dasar Filsafat Negara Republik Indonesia yang secara resmi disahkan oleh PPKI pada tanggal 18 Agustus 1945 dan tercantum dalam UUD 1945, dundangkan dalam Berita Negara Republik Indonesia tahun II No. 7 bersama dengan UUD 1945. Perkataan Pancasila mula-mula terdapat dalam Kitab Tripitaka milik ajaran moral agama Budha yang kemudian ajaran tersebut diadaptasi oleh orang Jawa. Secara etimologis kata Pancasila berasal dari bahasa Sansakerta yaitu “Panca” (lima) dan “Syila” (Dasar/Sendi). Istilah Pancasila pertama kali digunakan sebagai nama dari 5 unsur dasar negara oleh Ir. Soekarno pada tanggal 1 Juni 1945. Secara ringkas Filsafat Pancasila dapat didefinisikan sebagai refleksi kritis dan rasional Pancasila sebagai dasar negara dan kenyataan budaya bangsa, dengan tujuan untuk mendapatkan pokok-pokok pengertiannya secara mendasar dan menyeluruh. BAB III PEMBAHASAN A. Landasan Filosofis Pancasila. Pancasila dikenal sebagai filosofi Negara Indonesia. Nilai-nilai yang tertuang dalam rumusan sila-sila Pancasila adalah landasan filosofis yang dianggap, dipercaya dan diyakini sebagai sesuatu (kenyataan, norma-norma, nilai-nilai) yang paling benar, paling adil, paling bijaksana, paling baik dan paling sesuai sebagai dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia. Menurut Prof. Mr. Drs. Notonagoro dalam pidato Dies Natalis Universitas Airlangga Surabaya pada tanggal 10 November 1955 : “Susunan Pancasila itu adalah suatu kebulatan yang bersifat hierrarchies dan piramidal yang mengakibatkan adanya hubungan organis di antara 5 sila negara kita”. Pernyataan dan pendapatnya tersebut kemudian diterima dan dikukuhkan oleh MPRS dalam Ketetapan No. XX/MPRS/1960 jo. Ketetapan No. V/MPR/1973. Pernyataan tersebut diperkuat juga oleh Ketetapan MPR No. XI/MPR/1978, Pancasila itu merupakan satu kesatuan yang bulat dan utuh dari kelima silanya. Dikatakan demikian, karena masing-masing sila dari Pancasila itu tidak dapat dipahami dan diberi arti secara sendiri-sendiri. Memahami atau memberi arti setiap sila-sila secara terpisah dari sila-sila lainnya akan mendatangkan pengertian yang keliru tentang Pancasila. Dengan demikian, landasan Filsafat Pancasila merupakan harmonisasi dari nilai-nilai dan norma-norma utuh yang terkandung dalam sila-sila Pancasila, yang bertujuan untuk mendapatkan pokok-pokok pengertiannya secara mendasar dan menyeluruh agar menjadi landasan filsafat yang sesuai dengan keperibadian dan cita-cita Bangsa. Adapun bentuk Filsafat Pancasila sendiri digolongkan sebagai berikut : - Bersifat religius yang berarti dalam hal kebijaksanaan dan kebenaran mengenal adanya kebenaran mutlak yang berasal dari Tuhan Yang Maha Esa (kebenaran religius) dan sekaligus mengakui keterbatasan kemampuan manusia. - Memiliki arti praktis yang berarti dalam proses pemahamannya tidak sekedar mencari kebenaran dan kebijaksanaan, serta hasrat ingin tahu, tapi hasil pemikiran yang berwujud filsafat pancasila tersebut dipergunakan sebagai pedoman hidup sehari-hari (way of life / weltanschaung) agar mencapai kebahagiaan lahir dan bathin, dunia maupun akhirat (Pancasilais). B. Fungsi Utama Filsafat Pancasila Bagi Bangsa dan Negara Indonesia 1. Filsafat Pancasila Sebagai Pandangan Hidup Bangsa Indonesia Sebagaimana yang ditujukan dalam ketetapan MPR No. II/MPR/1979, maka Pancasila itu adalah jiwa seluruh rakyat Indonesia, pandangan hidup bangsa Indonesia dan dasar negara kita. Setiap bangsa yang ingin berdiri kokoh dan mengetahui dengan jelas arah serta tujuan yang ingin dicapainya sangat memerlukan nilai-nilai luhur yang dijunjung sebagai pandangan/filsafat hidup. Dalam pergaulan hidup terkandung konsep dasar mengenai kehidupan yang dicita-citakan oleh suatu bangsa, terkandung pikiran-pikiran yang terdalam dan gagasan sesuatu bangsa mengenai wujud kehidupan yang dianggap baik. Pada akhirnya pandangan hidup sesuatu bangsa adalah kristalisasi dari nilai-nilai yang dimiliki bangsa itu sendiri, yang diyakini kebenarannya dan menimbulkan tekad pada bangsa itu untuk mewujudkannya menjadi negara yang sejahtera (Wellfare State). 2. Filsafat Pancasila Sebagai Dasar Negara Republik Indonesia Pancasila dalam kedudukannya ini sering disebut sebagai Dasar Filsafat atau Dasar Falsafah Negara (Philosofische Grondslag) dari negara, ideologi negara atau (Staatsidee). Dalam pengertian ini Pancasila merupakan suatu dasar nilai serta norma untuk mengatur pemerintahan negara atau dengan kata lain Pancasila merupakan suatu dasar untuk mengatur penyelenggaraan negara. Pancasila merupakan sumber dari segala sumber hukum, Pancasila merupakan sumber kaidah hukum negara yang secara konstitusional mengatur negara Republik Indonesia beserta seluruh unsur-unsurnya yaitu rakyat, wilayah serta pemerintahan negara. Dalam Ketetapan MPRS No. XX/MPRS/1966 ditegaskan, bahwa Pancasila itu adalah sumber dari segala sumber hukum yang antara lain sumber hukum formal, undang-undang, kebiasaan, traktaat, jurisprudensi, hakim, ilmu pengetahuan hukum. 3. Pancasila Sebagai Jiwa dan Kepribadian Bangsa Indonesia Menurut Dewan Perancang Nasional, yang dimaksudkan dengan kepribadian Indonesia ialah : Keseluruhan ciri-ciri khas bangsa Indonesia, yang membedakan bangsa Indonesia dengan bangsa-bangsa lainnya. Keseluruhan ciri-ciri khas bangsa Indonesia adalah pencerminan dari garis pertumbuhan dan perkembangan bangsa Indonesia sepanjang masa. Keperibadian bangsa tetap berakar dari keperibadian individual dalam masyarakat yang pancasilais serta gagasan-gagasan besar yang tumbuh dan sejalan dengan filsafat Pancasila. C. Bukti Pancasila Sebagai Dasar Falsafah Negara Indonesia Bukti yang menyatakan Falsafah Pancasila digunakan sebagai dasar falsafah Negara Indonesia dapat kita temukan dalam dokumen-dokumen historis dan perundang-undangan negara Indonesia, antara lain : 1. Naskah Pidato Ir. Soekarno tanggal 1 Juni 1945. 2. Naskah Politik bersejarah, tanggal 22 Juni 1945 alinea IV yang kemudian dijadikan naskah Pembukaan UUD 1945 (Piagam Jakarta). 3. Naskah Pembukaan UUD Proklamasi 1945, alinea IV. 4. Mukadimah Konstitusi Republik Indonesia Serikat (RIS) tanggal 27 Desember 1945, alinea IV. 5. Mukadimah UUD Sementara Republik Indonesia tanggal 17 Agustus 1950. 6. Pembukaan UUD 1945, alinea IV setelah Dekrit Presiden RI tanggal 5 Juli 1959. Pancasila sebagai dasar filsafat negara Indonesia pada hakikatnya adalah sebagaimana nilai-nilainya yang bersifat fundamental menjadi suatu sumber dari segala sumber hukum dalam negara Indonesia, menjadi wadah yang fleksibel bagi faham-faham positif untuk berkembang dan menjadi dasar ketentuan yang menolak faham-faham yang bertentangan seperti Atheisme dan segala bentuk kekafiran tak beragama, Kolonialisme, Diktatorisme, Kapitalis, dan lain-lain. BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Setelah memperhatikan isi dalam pembahasan di atas, maka dapat penulis tarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Filsafat Pancasila adalah hasil berpikir/pemikiran yang sedalam-dalamnya dari bangsa Indonesia yang dianggap, dipercaya dan diyakini sebagai sesuatu (kenyataan, norma-norma, nilai-nilai) yang paling benar, paling adil, paling bijaksana, paling baik dan paling sesuai bagi bangsa Indonesia. 2. Fungsi utama filsafat Pancasila bagi bangsa dan negara Indonesia yaitu: a) Filasafat Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia b) Filsafat Pancasila sebagai dasar negara Republik Indonesia c) Filsafat Pancasila sebagai jiwa dan kepribadian bangsa Indonesia 3. Bukti Falsafah Pancasila sebagai dasar falsafah Negara Indonesia secara historis melalui dokumen-dokumen bersejarah dan di dalam perundang-undangan Negara Indonesia. B. Saran Warganegara Indonesia merupakan sekumpulan orang yang hidup dan tinggal di negara Indonesia Oleh karena itu sebaiknya warga negara Indonesia harus lebih meyakini atau mempercayai, menghormati, menghargai menjaga, memahami dan melaksanakan segala hal yang telah dilakukan oleh para pahlawan khususnya dalam pemahaman bahwa falsafah Pancasila adalah sebagai dasar falsafah negara Indonesia. Sehingga kekacauan yang sekarang terjadi ini dapat diatasi dan lebih memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa dan negara Indonesia ini. DAFTAR PUSTAKA - Noor MS Bakry, Pancasila Yuridis Kenegaraan. Liberty : Yogyakarta 2003. - http://www.anakciremai.com/2011/01/pancasila-sebagai-falsafah-bangsa - Drs. Jimmy Hasoloan MM, Pendidikan Kewarganegaraan. DeePublish : Yogyakarta 2010